Sumaterapost.co | Sergai – Baru 6 bulan selesai di kerjakan, pembanguan bendungan penahan air asin menggunakan dana APBD tahun anggaran 2021 dengan nilai kontrak Rp, 3.151.265.000,- yang dikerjakan oleh PT Daffa Buana Sakti, dan di Dusun I Desa Pematang Kuala, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sudah terlihat rusak.
Amatan Sumaterapost co, Sabtu, (16/7/2022) di lokasi, ada 7 pintu penahan masuknya air asin 2 pintu terbuat dari plat Besi sementara 5 pintu lagi terbuat dari fiber.Namun 4 pintu fiber terlihat rusak/bocor, sehingga air asin masuk mengalir deras bercampur Air tawar sungai Pematang Kuala.
Tak hanya itu, bangunan dinding bendungan yang terbuat dari beton juga tampak retak retak. Sebagaimana diungkapkan Maju Butarbutar (50) seorang petani warga kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Sergai mengatakan, air tawar sungai Pematang Kuala tersebut dimanfaatkan oleh para petani untuk mengairi areal persawahan warga.
” Warga yang seharusnya menerima manfaat dari pembangunan Dam bernilai Miliaran Rupiah itu. Dengan bocornya beberapa pintu fiber itu bangunan Dam tersebut menjadi terkesan sia sia,” sebutnya.
Menurut Butarbutar menerangkan, ada 3 kelemahan yang saya perhatikan dari bangunan ini, yaitu pertama benteng dam yang terlalu rendah dibandingkan dengan air pasang laut, akibatnya air asin bisa lewat bila pasang air berada di puncaknya. Kedua tanggul kurang lebar, akibatnya dari kanan kiri kemungkinan air pasang juga bisa masuk dan ketiga, saat benteng dikerjakan tidak melewati tahapan pemadatan yang optimal, akibatnya saat air pasang,maka rembesan air asin masuk melalui rongga yang tidak padat,
” Diduga pengerjaannya kemarin tidak bersih dan banyak sampah batangan kelapa dan batang kelapa sawit yang ditimbun, akhirnya membusuk dan membuat rongga di benteng,” sebutnya.
Menanggapi hal itu Kabid PSDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Serdang Bedagai Chairu Vyatra alias Heru ketika dihubungi wartawan melalui telepon selularnya, Selasa, (12/7) membenarkan adanya kerusakan pada bendungan yang baru selesai dibangun tersebut.
” Ya, masa perawatannya sudah habis pada bulan Juni lalu,namun pihak kontraktoir atau penyedia sudah dipesan dan membeli fibernya dari Bandung dan sudah sampai fibernya itu dan itu mau diganti oleh penyedia,tapi tunggu dulu di musim tanam kata penyedia,karena pintunya dari Bandung kita bilang fibernya harus yang aslinya supaya tidak rusak lagi,” cetusnya
Menurut Chairu Vyatra, memang itu ada gransinya maka penyedia atau kontraktornya berkjewajiban untuk memperbaiki pintu fiber dan sekaligus bendungan yang rusak,kata Chairu .Tapi tunggu dulu musim tanam. Ini kan lagi musim pasang besar karena itu kan masih ada garansinya,karena itu barangnya datang dari Bandung kita minta agar vibernya itu yang asli dipakai jangan yang asal asalan.
“Kita masih menunggu ini agar kembali di pasang, sebut Heru Pembangunan bendungan ini dilakukan Pemkab Sergai seiring program pencetakan sawah baru dengan mengaktifkan lahan tidur yang selama ini tergenang air asin dari laut,” tuturnya
Pembangunan bendungan buka tutup penahan air asin tersebut, diperkirakan akan membantu 18 kelompok petani yang ada di 2 desa, yaitu Pematang Kuala dan Bogak Besar di Kecamatan Teluk Mengkudu mengaliri sawah serta menahan pasang air laut mengaliri sawah sawah petani yang merusak tanamannya.
(Bam16).




