Sumaterapost.co – Muara Enim | Ketidakjelasan mengenai hasil BUMDes milik desa Gaung Telang Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim mulai dipertanyakan serta menjadi sorotan warga. Pasalnya, menurut salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya ini menduga Pemerintah Desa tidak transparan mengenai aset maupun hasil pengelolaan BUMDes.
Kepada media ini, warga tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemdesnya. Menurutnya, ada beberapa hal yang dinilainya tidak transparan diantaranya terkait hasil sewa tenda, kursi, dan organ tunggal milik BUMDes yang selama 6 tahun terakhir ini tidak pernah diumumkan/diberitahukan kepada masyarakat serta keadaan pasar milik desa yang berantakan.
“Jadi, selama 6 tahun ini kami diam saja karena bingung bagaimana caranya agar keingintahuan kami selaku masyarakat ini bisa didengar. Melalui media inilah kami sampaikan keluh kesah kami selama ini”, ungkap warga di kediamannya, Selasa (14/12) sore.
Lebih lanjut dikatakannya, seperti halnya sapi milik desa yang kabarnya dibeli dari memakai dana BUMDes yang bersumber dari DD. Akan tetapi kami tidak tahu pasti sapi yang katanya milik desa itu, pemanfaatannya seperti apa bagi desa/masyarakat sini. Yang jelas sapi-sapi tersebut sudah banyak yang hilang lantaran tidak ada kandang sehingga penempatannya dibiarkan saja di Padang rumput, areal mereka cari makan.
“Ini kan katanya sapi milik desa, tapi seolah tak dijaga pihak desa. Sedangkan satu ekor sapi piaraan (milik pribadi) yang biasanya oleh pemiliknya dimasukkan dalam kandang saja kerap raib digondol maling kan pak, apalagi sapi yang sengaja dibiarka berkeliaran/bermalam di padang rumput seperti di desa ini”, beber warga.
Masih katanya, terlebih lagi perihal perangkat desa yang didominasi oleh kaum kerabat sang kepala desa. Lingkaran Pemdes Gaung Telang ini dipenuhi unsur nepotisme. Jadi, kami masyarakat ini kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan desa. Tak hanya itu, pembangunan yang dilakukan desa pun seringkali tak sesuai dengan biaya yang dihabiskan dengan hasil realisasi di lapangan.
“Menurut kami, sebenarnya banyak yang tak sesuai, tapi kami sebagai masyarakat hanya bisa terima apa adanya dan apa jadinya saja”, tuturnya.
Warga tersebut menambahkan, bantuan sosial yang kemarin-kemarin itu malah dijadikannya sebagai ajang politik untuk menggaet masyarakat agar kembali memilih dan memenangkan beliau pada Pilkades tadi. Ke depan kami berharap agar Pemdes lebih terbuka terkait anggaran pembangunan yang menggunakan DD, penjelasan mengenai data atas aset BUMDes serta hasil pengelolaannya.
“Kami masyarakat desa menginginkan agar Pemdes transparansi dan berikan penjelasan mengenai aset dan hasil BUMDes”, tutupnya penuh harap.
Sementara itu, Kades Gaung Telang Sazili saat dikonfirmasi via chat WhatsApp nya hanya menjawab dengan kata salam. “Waalaikumsalam”, jawabnya singkat.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada komentar apapun dari pihak Pemdes Gaung Telang lantaran kesulitan untuk menghubungi nomor kontaknya. (F’R)