Ogan Ilir – Terkait pemberitaan sebelumnya, Kepsek Paud/KB Durian Desa Ketapang l Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir akhirnya memutuskan sepakat untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di antara dirinya dengan Nurlaila guru di Paud tersebut. Bertempat di kediaman Kades Ketapang l Yuliadi, sang Kepsek didampingi Bendahara Paud Durian langsung mendatangi ibu Nurlaila pada Selasa, (31/08/2021) siang
Usut punya usut, ternyata permasalahan yang terjadi diantara keduanya hanyalah sebuah kesalahpahaman yang disebabkan kurangnya kedekatan emosional dan miskomunikasi semata. Dengan diadakannya pertemuan tadi, antara kedua belah pihak yang berseteru tersebut memutuskan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman itu secara kekeluargaan dan memilih berdamai.
Fitriyani Fadhilah selaku Kepsek KB Durian mendatangi rumah ibu Nurlaila (istri Kades) yang merupakan guru Paud di Desa Ketapang l tersebut guna menyelesaikan kesalahpahaman yang terlanjur terjadi di antara keduanya. Kedatangan Fitriyani disambut baik oleh Nurlaila.
“Hari ini, kami sepakat untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi antara saya dan ibu Nurlaila secara kekeluargaan (damai). Kedatangan kami ini dengan maksud untuk meluruskan pemberitaan sebelumnya. Dengan disaksikan oleh Kades dan Bendahara Paud, honor ibu Nurlaila kami serahkan sesuai hasil musyawarah dan kesepakatan bersama tadi”, kata Fitriyani Fadhilah di rumah Kades Ketapang l, Selasa (31/08).
Senada dengan yang diutarakan Fitriyani tadi, Nurlaila mengatakan bahwa dirinya bersedia untuk aktif mengajar kembali seperti semula dan dia menerima dengan lapang dada atas segala hasil kesepakatan hari ini. “Dengan ini saya sampaikan, apa yang terjadi kemarin hanyalah miskomunikasi. Insyaallah, setelah kejadian ini ada hikmah ke depannya bagi Paud Durian dan seluruh guru pengajar di sana bisa lebih baik, makin solid dan selalu menjaga komitmen”, ungkapnya penuh haru.
Kades Ketapang l Yuliadi, mengatakan bahwa sejak awal dirinya tidak mengetahui permasalahan antara istrinya dan sang Kepsek Paud. Apa yang mereka perdebatkan pun saya tidak tahu.
“Saya selaku Kades sekaligus suaminya tidak pernah ikut campur dalam hal ini. Namun berhubung perdamaian ini diselesaikan di rumah, maka saya mendukung hasil mufakat hari ini demi kebaikan bersama. Apa yang terjadi kemarin tidak lain hanya karena salah paham saja”, terangnya kepada media ini usai pertemuan tadi.
Fitriyani menegaskan terkait dana BOP Paud tidak ada permasalahan, tidak ada penyimpangan di dalam penggunaannya. Dana BOP tersebut telah dipergunakan untuk pembelanjaan perlengkapan sekolah dan semuanya sudah tercantum jelas di dalam SPJ.
“Tidak ada dana yang kami selewengkan, dana tersebut digunakan tuk belanja keperluan anak-anak dan alat-alat kelengkapan sekolah. Termasuklah honor Ibu Nurlaila dari dana BOP yang belum diberikan, akan kami serahkan hari ini. Jadi clear, semua selesai tanpa ada masalah”, tandasnya tegas.
Fitriyani menambahkan, diharapkan kepada ibu Nurlaila untuk kembali aktif mengajar seperti biasanya di Paud Durian karena memang beliau masih terdaftar di dapodik sekolah sebagai guru. Mengenai honor dari dana BOP juga telah kami serahkan kepada beliau sesuai hasil musyawarah bersama tadi.
“Semuanya sudah clear. Tidak ada selisih paham lagi. Silakan datang ke sekolah dan kembali mengajar sebagaimana mestinya. Insyaallah perselisihan semacam ini tidak akan terjadi lagi di Paud Durian”, pungkasnya. “F’R”




