Sumaterapost.co, Langsa – Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Kota Langsa, Freddy Alam Sujaya menanggapi konser musik di acara Jambore Daerah Gerakan Khawatir pramuka Daerah Aceh tahun 2021 serta adanya letusan kembang api yang membuat riuh serta di laksanakan ditengah pandemi Covid 19.
“Hal ini juga terkait pertanyaan masyarakat dari berbagai kalangan diantaranya masyarakat seni dan pengusaha pertunjukan pada DKA Kota Langsa, mengapa boleh konser musik di Jambore gerakan Pramuka Daerah Aceh tahun 2021 di laksanakan”, ujar Ketua DKA Kota Langsa Fredly Alam Sujaya, melalui rilis yang dikirim ke sejumlah awak media, Kamis, 30 September 2021
Ketua Kwarcab Pramuka Kota Langsa, Dr.H.Marzuki Hamid.MM, kepada sumatera post.co, melalui WhatsApp setalah berita tayang ini yang disampaikan “Saya belum mendapat klasifikasi dari panitia, terkait pembakaran kembang api tersebut, karena saya tidak berada di tempat itu disaat kejadian tersebut, untuk sementara sebagai klasifikasi bahwa kegiatan malam tersebut merupakan malam penampilan seni budaya Aceh seperti seudati, tari ratoeh, saman dan lain-lain dari daerah masing masing, sebagai bagian dari kegiatan jamda pramuka di bumper taman hutan kota, itu dilakukan dalam rangka pembentukan karakter anak anak Aceh mencintai budaya sendiri, dan di luar penampilan seni budaya tersebut ada juga kegiatan, lomba berenang, menyelam, perahu dayung, flaying fox, scetbord, fotografer, lempar pisau, jelajah alam, mencari harta qarun, menanam pohon langka, panjat tebing, samadiyah/tahlil/zikur dan pengajian agama Islam. Kemudianseluruh peserta dan yang terlibat sudah vaksin covid 19 dan sudah diswab antigen. Dengan tetap menjaga prokes. para peserta diisolasi dalam bumper hutan kota, demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan, kekurangan dan ketidak nyamanan ini, sebutnya.(Mustafa)