SumateraPost, Binjai – Kondisi Jembatan Gantung Limausundai, Kota Binjai, Sumatera Utara, yang merupakan akses alternatif antara Kelurahan Limausundai, Kecamatan Binjai Barat, dengan Kelurahan Pekanbinjai, Kecamatan Binjai Kota, kini menjadi sorotan.
Pasalnya, bangunan bersejarah sepanjang lebih dari 70 meter yang telah menjadi salah satu icon Kota Binjai tersebut kondisinya dari hari ke hari semakin mengkhawatirkan.
Selain kondisi kabel baja yang semakin menua dan mulai lapuk akibat berkarat, beberapa baut dan paku, serta baja penahan jembatan, juga sudah terlepas dari kontruksi bangunan.
Keadaan ini tentu saja membuat Jembatan Gantung Limausundai sangat berbahaya untuk dilalui warga, karena rawan roboh secara tiba-tiba. Sebab daya tahan jembatan yang semakin rendah dikhawatirkan tidak akan mampu menahan beban yang besar.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Kota Binjai dari Fraksi PDI Perjuangan, Ryan Wijaya SE, mendesak Pemerintah Kota Binjai segera melakukan perbaikan menyelutuh terhadap konstruksi Jembatan Gantung Limausundai.
Apalagi jembatan yang didirikan dalam bentuk bangunan permanen pada 1971 silam itu merupakan salah satu landmark kebanggaan masyarakat Kota Binjai, serta menjadi akses penting dalam mendukung aktivitas perniagaan dari dan menuju Pasar Tavip.
“Saya mohon kepada Pemerintah Kota Binjai agar secepatnya Jembatan Gantung Limausundai ini diperbaiki. Jangan tunggu roboh dan jatuh korban, baru pemerintah bertindak,” ujar Ryan, Rabu (27/10/2021) siang.
Sebaliknya, dia juga menyayangkan batalnya rencana perbaikan Jembatan Limausundai oleh Pramita Group Medan. Padahal dia sudah sangat berharap hal itu terealisasi demi menjamin keamanan dan kelancaran mobilisasi warga.
“Kalaupun rencana perbaikan oleh pihak swasta kemarin batal terealisasi, ya kita tetap saja berharap Pemerintah Kota Binjai segera mengambilalih pekerjaan perbaikannya. Sehingga manfaatnya pum dapat segera dirasakan oleh masyarakat,” seru Ryan.
Sementara itu, Kepala Lingkungan IV Kelurahan Limausundai, Amri Adi Harahap, mengatakan, rusaknya konstruksi Jembatan Gantung Limausundai sebenarnya sudah terjadi sejak setahun terakhir.
Namun kondisinya semakin parah sejak sebulan terakhir akibat terlepasnya beberapa baja penahan dan bantalan kayu di sisi kiri dan tengah jembatan.
“Sebenarnya kita masih tunggu perbaikannya. Sebab laporannya sendiri kita sampaikan ke Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Kota Binjai,” ujar Amri, didampingi dua tokoh masyarakat setempat, Aminullah dan Guntur.
Sebagai langkah pencegahan, dia mengaku upaya yang dilakukan hanya berupa penyampaian imbauan secara lisan agar warga dan pengendara sepeda motor lebih berhati-hati saat melintasi Jembatan Gantung Limausundai.
“Kalau kira-kira kondisi kerusakan jembatan semakin parah, ya terpaksa nanti kita tutup sementara untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan,” terang Amri. (andi)




