Sumaterapost – Binjai | Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai, Sumatera Utara, Dr HM Jamil Siahaan MA, tampil sebagai penceramah dalam Kajian Kitab Subuh di Masjid Agung Kota Binjai, Jumat, (17/12/2021) pagi.
Pada kesempatan itu, mubalig 55 tahun tersebut membahas secara mendalam mengenai zikir berdasarkan penjelasan ulama terkemuka asal Suriah, Imam An-Nawawi, dalam kitabnya berjudul “Al-Azkar An-Nawawiyah”.
Dikatakan Jamil, zikir menurut penjelasan Imam An-Nawawi bukan hanya sekadar lafaz pujian kepada Allah Subhanahu Wa Taala berupa tasbih, tahlil, tahmid, takbir, ataupun istighfar, melainkan semua amalan yang dilakukan atas dasar ketaatan kepada Allah Subahanahu Wa Taala.
Zikir pada dasarnya terbagi atas dua, yakni zikir hati dan zikir lisan. Namun menurut Imam An-Nawawi, alangkah baiknya apabila amalan tersebut dilakukan secara bersamaan dengan memadukan zikir hati dan lisan.
“Walaupun demikian, Imam An-Nawawi berpendapat bahwa zikir yang paling afdal secara fiqih ialah zikir hati,” ungkap Jamil, yang juga Rektor Universitas Al-Washliyah, Kota Medan itu.
Lebih jauh dia menyebut ada empat keutamaan zikir yang dijelaskan Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Azkar An-Nawawiyah. Keempat keutamaan itu antara lain, bergabungnya para malaikat, tercurahnya rahmat dari Allah Subhanahu Wa Taala, kedamaian dan ketenangan spiritual, serta diberikannya keutamaan atau keistimewaan oleh Allah Subhanahu Wa Taala.
Atas dasar itu, sambung Jamil, setiap orang disunahkan untuk rajin berzikir kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Sebab Allah Subhanahu Wa Taala pada dasarnya sangat menyukai dan mengistimewakan orang-orang yang gemar berzikir.
“Allah Subhanahu Wa Taala menjamin ampunan dan ganjaran pahala yang besar kepada orang yang gemar berzikir. Bahkan sesuai sabda Rasulullah, orang yang gemar berzikir itu digambarkan sebagai sosok orang yang sukses atau terdepan,” terangnya. (andi)