Sumaterapost, Batubara-Tahfidz Ruh Taqiya (Rumah Tahfidzh Qur’an Al-Ihya) Inalum mewisuda 5 santriwan/santriwati terdirri 4 hafidz dan satu hafidzah di Masjid Nurul Huda Inalum, Komplek Perumahan PT Inalum, Tanjung Gading, Kuala Tanjung Batubara, Sumatera Utara, Sabtu 25/12/2021
Kegiatan wisuda yang sukses sekaligus dirangkaikan uji coba di hadapan publik dan para donator. Mereka dinyatakan lulus menghafal Al Qur an 30 juz dan sedang menjalaninya.
“Peserta wisuda Tahfizh Alqur’an diikuti 17 peserta yakni 10 hafizh putra 7 hafizah putri.
Kegiatan tahfizh ini bertujuan untuk mengevaluasi hafalan dan melatih mental para santri,” jelas Mudir RuhTaqiya, Ustadz Awaluddin Wasis.
Kegiatan ini dihadiri para jemaah masjid, orang tua santri, Pengurus Ikatan Warga Islam Inalum (IWII), donatur IWII, Penasehat IWII Agus Zul Khoir, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Khusus Inalum , BKM Mesjid Nurul Huda, Ruh Taqiya antara lain ustadz Ifhan, ustad Sahlan dan ustdz Suryawan SR.
Ketua umum IWII, Edy Priyanto menyebutkan wisuda pertama kali sejak 2017. Namun secara resmi baru pada Tahun 2020 kali ini Ruh Taqiya mewisuda santrinya yang merupakan angkatan pertama.
“Diharapkan menjadi penyemangat kepada kita semua bukan hanya peserta santri Tahfidz saja tapi juga bagi masyarakat.Tentunya dengan wisuda ini tidak hanya sampai disini saja katanya.
Program Rumah Tahfizh Ruh Taqiya merupakan salah satu bentuk wujud nyata dari PT. Inalum (Persero) melalui IWII kepada masyarakat.
Ustdz H.Mawarmin Lubis, yang mewakili pihak Donatur IWII H. Masrul senantiasa mendoakan donator tercurah kebarokahan istiqomah harta mereka demi memperjuangkan al-Qur’an.
Ketua LPTQ H.Suroso, para orang tua santri mengatakan wisuda ini dimaksudkan dalam upaya peningkatan dan pembinaan warga sekitar agar mereka dapat mempelajari dan menghafal Al Qur an.
Wisuda yang berlangsung semarak itu tanpa dipungut biaya dari para santri.”Program ini diharapkan sebagai salah bentuk rasa syukur kami (IWII) atas berkah yang telah diberikan Alloh SWT kepada perusahaan. Semoga Kabupaten Batubara bisa menjadi daerah makmur penuh rahmat dari Alloh Subhana Wa Ta’ala (Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur,” ujar Edy.
Dia menambahkan kegiatan digelar merupakan salah satu bentuk evaluasi untuk melihat sejauh mana kemajuan dicapai para santri yang telah belajar dan menghafal Alqur’an selama ini.
“Para donatur, orang tua santri dan warga sekitar bisa menyaksikan sendiriinkemajuan para santri dalam belajar.Harapan kami dari IWII agar program ini dapat berjalan baik dan berkesinambungan sehingga akan semakin membawa berkah bagi Inalum maupun masyarakat sekitar,” pintanya.
Salah seorang wali santri, Dadang Abi Farhan dari Batu Bara mengatakan harapannya selaku salah seorang wali santri musabaqah internal ini dapat dilaksanakan secara kontinyu pada setiap tahun.
Kalau bisa tiap semesternya, supaya santri terus termotivasi dan terpacu untuk senantiasa menjaga amanah hafalannya. Sembari menanamkan semenjak dini bahwa musabaqah bukan sekedar mencari peringkat terbaik dan piala semata.
Tapi musabaqah internal ini merupakan sarana bagi santri untuk menunjukkan sejauh mana tanggungjawabnya menjaga hafalannya, semoga bangsa dan negeri ini diberkahi seiring semakin bertebarannya para penghafal Al Qur’anulkarim.
Mewakili sambutan wali wisudawan, Muhammad Ishaq Einstein Sihotang yang merupakan putra Muhammad Sontang Sihotang Dosen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Sumatera Utara-Medan mengucapkan ribuan terima kasih kepada para Pengurus IWII / Pengelola Ruh Taqiya yang mewakilinya yaitu, pihak Donatur, Penasehat IWII, Ustdz Pembimbing dan Mudir Ruh Taqiya yang selama ini telah bersusah payah dalam membina, membimbing, memberikan pendidikan dan pengajaran ilmu Al-Qur’an (Tahfidz 30 Juz) serta akhlaqul karimahnya.
Ishaq Einstein Sontang memohon maaf bila ada kesalahan disengaja ataupun tidak disengaja oleh para anak-anak santri dalam proses belajar-mengajar selama ini dimohon dimaafkan.
Dia menambahkan, bila ada rencana dari pihak donatur, Pengurus dan Penasehat IWII serta Pengelola Ruh Taqiya dapat menjalin hubungan dengan pihak wisudawan/wati untuk mendalami, mengembangkan, menghayati, mengamalkan, memperjuangkan nilai-nilai al-Qur’an dengan sebaik-baiknya.
Ustadz Awaluddin pada acara penutupan acara pertandingan tahfizh qur’an, meminta para orang-tua santri selain para wisudawan/i agar dapat menjemputnya.(tiar/rel)




