Sumaterapost | Binjai – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Binjai akhirnya membekukan keanggotaan dua dari total 30 pengurus cabang (pengcab) olahraga, karena dianggap tidak mampu memenuhi regulasi KONI.
Kedua pengcab olahraga yang dibekukan itu antara lain Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Binjai dan Pengkot Persatuan Perpanahan Indonesia (PERPANI) Binjai.
Keputusan pembekuan kedua pengcab olahraga terkait dari keanggotaan KONI Kota Binjai dikarenakan keduanya dinilai tidak aktif dalam menjalankan roda organisasi dan program pembinaan atlet, serta telah lama kadaluarsa periodeisasi kepengurusannya.
“Membekukan Pengkot PCI dan PERPANI sesuai hasil verifikasi KONI,” ungkap Ketua Komisi II, Drs H Ahmad Ghazali Pane MM, saat Rapat Kerja Anggota 2021 KONI Kota Binjai di GOR Jalan Jambi, Rabu (29/12/2021).
Sebaliknya berdasarkan hasil rapat Komisi II turut pula diputuskan pengusulan dua pengcab olahraga menjadi anggota KONI Kota Binjai pada rapat kerja anggota di 2022 mendatang.
Kedua pengcab olahraga dimaksud ialah Pengkot Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Binjai dan Pengkot Kick Boxing Indonesia (KBI) Binjai.
Sesuai hasil rapat Komisi II lainnya, turut diputuskan pengcab yang akan menjadi anggota KONI Kota Binjai minimal harus terdaftar selama dua tahun dan memiliki minimal tiga klub binaan.
“Bagi pengcab olahraga yang belum menggelar muskot (musyawarah kota), padahal periodeisasi kepengurusannya sudah kadaluarsa, agar menyegerakan muskot paling lambat hingga Maret 2022,” seru Ghazali Pane.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Binjai, Agus Supriyantono, saat menutup Rapat Kerja Anggota 2021 KONI Kota Binjai, memohon maaf kepada jajaran pengurus dan seluruh pengcab olahraga anggota KONI Kota Binjai.
Hal ini mengingat, sepanjang 2021 ini program pembinaan olahraga di Kota Binjai tidak berjalan maksimal akibat pandemi Covid-19 dan keterbatasan anggaran olahraga.
Meskipun demikian, dia tetap meminta seluruh insan olahraga di Kota Binjai saling bekerjasana, serta meningkatkan semangat dan motivasi untuk terus mendorong peningkatan prestasi atlet di semua cabang olahraga.
“Mari kita satukan visi bahwa semua cabang olahraga adalah milik kita dan wajib kita perjuangkan. Maksimalkan pula pembinaan atlet untuk cabang olahraga yang minim penggunaan anggaran,” seru Agus.
Secara khusus dia turut mengingatkan seluruh pengcab olahraga agar menyempurnakan syarat administrasi kepengurusannya, serta menyerahkan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada KONI Kota Binjai paling lama hinhha 10.Janiari 2021, sehubungan penyaluran dana hibah untuk pengadaan alat tulis kantor (ATK).
“Saya minta seluruh pengcab olahraga bersikap fair dan adil. Jangan sampai saya dengar, ada atlet menerima bonus atau tali asih karena pertimbangan hubungan darah atau kekerabatan. Padahal sebenarnya mereka itu tidak punya prestasi,” ujar Agus. (andi)




