Sumaterapost.co | Pringsewu – Survival Of The Fittest merupakan tema yang disampaikan Iqbal Tawakal. S. Kom Alumni STMIK Pringsewu, pada kegiatan Pekan Orientasi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu, Minggu (6/1) di Aula Kampus setempat.
Iqbal Tawakal yang saat ini bekerja di lembaga penegak hukum Kejaksaan Pringsewu ini, dihadapan mahasiswa baru peserta POSDIKTI, menceriterakan pengalamannya saat menjadi Mahasiswa STMIK Pringsewu hingga lulus dan saat ini bekerja di ASN Kejaksaan Republik Indonesia bertugas di Kejaksaan Negeri Pringsewu dibidang Pusat Data, Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi.
Dalam pemaparannya, Iqbal Tawakal mengatakan, “Mahasiswa baru angkatan 2021 ini adalah angkatan yang sangat berbeda, angkatan yang teristimewa dari angkatan sebelumnya, memang tak mudah, sebuah tantangan kalian menjadi maba pertama di era pandemik.”
Angkatan perdana yang akan mengarungi pengalaman menjadi mahasiswa di era baru serba tidak pasti ini sejak awal. untuk menghadapi ini yang terpenting adalah kemampuan beradaptasi, apapun jurusan teman-teman, apapun bidang teman-teman, apapun mimpi teman-teman, rasanya akan mengalami perubahan dengan cepat, terpengaruh oleh progres teknologi, ditambah tuntutan pandemik,” ujarnya.
Mengutip Charles Darwin ‘Survival of the fittest’ berarti mampu beradaptasi dengan lingkungan. Kunci survive itu bukan yang paling kuat atau yang paling cerdas, tapi yang paling adaptif. Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege. Keistimewaan yang tak semua pemuda diberkahi kesempatan,” papar Iqbal Tawaqal
“Kalian adalah bagian dari 35 persen anak muda seusia kalian yang bisa merasakan bangku kuliah,” tegas Iqbal.
Itu adalah peluang kenikmatan sekaligus tanggung jawab, karena kalian adalah mahasiswa, maha dari siswa, karena kalian anak-anak muda pilihan yang berkesempatan mereguk dalamnya sumber ilmu pengetahuan.
Namun, kuliah bukan hanya tentang nilai dan IPK belaka, tapi, tentang orang-orang yang kalian temui, pengalaman yang kalian jalani, memori yang kalian buat, skill yang kalian latih, pemahaman yang kalian dapatkan.
Kuliah itu seperti membeli situasi, situasi yang mendorong kalian belajar, mendorong kalian berjejaring, mendorong kalian berdiskusi, mendorong kalian bergerak. Sia-sia bila situasi hanya menjadi dekorasi bukan penunjang tradisi untuk mengisi dengan aksi. Situasi itu akan meminta kalian membaca buku-buku dan jurnal tertentu. Itu kewajiban yang seharusnya tak menjadi beban. Justru jadikan sebagai desakan yang membangun rutinitas membaca. Cari bacaan sendiri sebanyak-banyaknya, novel, blog, newsletter, atau ikut acara-acara seminar dan forum yang bisa memperkaya wawasan.
Alumni STMIK tahun 2014 ini mengatakan, Tanpa membaca dan belajar kita akan menjadi orang kelas teri, perundung, dan pemaki. Mudah diprovokasi tanpa keluasan hati dan imajinasi.
Adik-adik, belajar jangan disempitkan semata perkuliahan, kenali sebaik-baiknya temanmu, hayati lah masyarakat di sekelilingmu agar kampus tak menjelma tembok yang memenjarakanmu.
Cari kawan sebanyak-banyaknya, jangan hanya bergaul dengan teman lama, misal satu SMA atau satu asal. Justru di semester awal masing-masing dari kalian sudah mencari teman, mereka lebih membuka diri, saatnya berkenalan, dan membangun kawanan.
Di tengah perjalanan nanti mungkin akan melakukan kebodohan, akan gelisah, menimbang ulang keputusan-keputusan yang sudah diambil. Perkawananmu, apa yang kamu pelajari selama kuliah, duniamu, masa depanmu. Percayalah, tidak apa-apa.
Mempertanyakan semuanya adalah biasa. Apalagi untuk seorang maba, yang pada esensinya adalah manusia yang bertanya-tanya. Ingat 2030, 2031, 10 tahun dari sekarang tiap-tiap kalian akan menduduki posisi-posisi yang berkontribusi penting di Negeri ini. Setiap angkatan baru, menjanjikan bakal pemimpin baru. Tak perlu tergesa, Lahaplah terhadap ilmu, kami akan sabar menunggu. Ujar Iqbal Tawakal yang pernah bertugas di Kejaksaan Negeri Lhoksukon, Kejaksaan Negeri Aceh Utara, mempunyai istri Fitri Nurhayati. Amd. Kep (Owner intisari diapers dan ayam woku Pringsewu) dengan 2 anak laki-laki dan Perempuan.
(Andoyo)