Sumaterapost.co | Medan – Bagi masyarakat Aceh terutama yang berdomisili di Medan Sumatera Utara tak ada yang tak mencicipi kuliner Sop Susum Langsa.
Siapakah juragan kuliner yang paling digemari itu ? H. Lukmanul Hakim, S.E. Lelaki kelahiran Peudada Kabupaten Bireuen 1955 silam itu dinilai sukses dalam berbisnis kuliner.
Seperti banyak juragan lainnya tak serta merta langsung berhasil di dunia bisnis. Meski ditunjang banyak modal. Mereka pasti jatuh bangun dalam berusaha.
Begitu pula halnya bagi juragan Sop Sumsum Langsa, Lukmanul Hakim. Setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Syiah Kuala atau Unsyiah Banda Aceh. Lukman hijriah ke kota Medan. Aneka usaha sudah digelutinya. Namun, hasilnya pas pasan.
“Terlalu banyak jika saya sebut satu persatu usaha yang pernah saya lakukan. Sudahlah itu sebagai pengalaman,” tutur Lukman, kepada media ini di Restoran Sop Sum Sum Langsa kawasan Titi Bobrok Jalan Setiabudi Medan, Rabu 23/3/2022.
Ayah 3 anak ini mengaku berbagai dinamika dalam menggerakkan bisnis kuliner Sop Sumsum Langsa. Pada tahun 1990. Ia memulai debutnya di bilangan Jalan Dr. Mansur Medan.
Ketika itu Lukman bekerja sama dengan temannya orang Tionghoa. Setelah sekitar satu tahun enjalankan usaha kuliner itu, temannya pun berangkat ke Jakarta. Maka tinggallah Lukman sendirian meneruskan usaha kuliner Sop Sumsum Langsa.
Bisa dibayangkan jika sendiri mengelola bisinis itu pasti repot. Sementara anak-anaknya seorang pun belum mau membantunya. Barangkali mereka punya dunia sendiri yang lebih mengasyikkan.
Lukman mengaku selama 8 tahun dirinya jatuh bangun dalam mengembangkan usaha tersebut. Namun, ia tetap sabar dan ulet menata bagaimana usaha kuliner ini bisa berkembang pesat di tengah konsumen.
Tahun ke 9 bisnis kuliner Sop Sumsum Langsa baru mulai berdenyut.Bagaikan biduk di permukaan sungai dikayuh Lukman. Karena anak belum mau bergabung di kuliner, Lukman pun mengajak sang isterinya Nurhayati.
Nur mengelola keuangan hasil penjualan kuliner khas Aceh ini.Ternyata tangan sang isteri dingin bagaikan embun di pucuk daun berkilau.ditempa mentari pagi.
“Kuncinya, dalam setiap usaha kita harus bekerja sama dengan isteri.Terutama di bidang keuangan. Kalau kita lelaki yang pegang duit, maklum sajalah modal sebentar habis,” tutur Lukman sambil mencicipi Sop Sumsum Langsa bersama teman-temannya.
Tak heran bisnis kuliner ini dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini ditandai dengan dibukanya beberapa cabang Sop Sumsum Langsa seperti di bilangan Jalan Multatuli, Jalan Wahidin, Jalan Nibung Raya Medan, Thamrin Plaza .Medan Fair dan Banda Aceh.
Kuliner Sop Sumsum Langsa kian digemari di kota Medan dan sekitarnya. Warga Aceh yang datang ke kota Medan yang ingin menghangatkan badan mereka pergi makan Sop Sumsum Langsa.
“Bukan hanya itu di Restoran Sop Susum Langsa juga tersedia Sop Buntut, Sop Daging, Sop Kepala Kambing dan Soto. Tinggal selera konsumen. Bahkan menjelang puasa kuliner Sop Susum Langsa dan lainnya dipadati konsumen,” kata Lukman.
Mantan Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Bireuen (FKMB) ini menjatakan bersyukur sekali dari hasil bisnis kuliner ini mampu membiayai pendidikan tiga orang anak ke perguruan tinggi. Ini paling penting sebagai aset masa depan mereka.
“Alhamdulillah, ketiganya sudah berhasil yaitu Lailan Ramadhan Hakim, SE,MSi, (36), Keumala Hayati,SE,MSi (33) dan Sukmahayati Hakim (31),” jelas Lukman.
Mantan Ketua Komisariat HMI Fakultas Ekonomi Unsyiah Banda Aceh ini menambahkan saat ketiga anaknya selesai menamatkan pendidikan, sejumlah cabang kuliner Sop Sumsum Langsa diminimalisir hanya tinggal dua cabang aja sehingga tidak repot dikelola mereka.
“Saya sendiri sekarang pensiun dari kegiatan bisnis kuliner dan dilanjutkan oleh anak. Meski sudah pensiun dari bisnis, tapi aktivitas lain mengelola hortikultura di atas tanah sekitar 3000 hektar.Kita cuma mengarahkan para petani saja dengan membiayai dari hasil kebun di belakang rumah itu,” pungkas Lukmanul Hakim.
(bachtiar adamy)




