Sumaterapost.co | Pringsewu – Wakil Bupati Pringsewu Dr. H. Fauzi memukul drum, ditandainya kegiatan Talk Show dan Aksi Musik Anak Bangsa di Urban Style Hotel, Kamis (7/4).
Kegiatan Talk Show dan Aksibang merupakan, salah satu kegiatan pencegahan bahaya terorisme yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Wilayah Lampung.
Acara dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Dr. H. Fauzi, sekaligus membuka gelaran acara Aksibang (Aksi Musik Anak Bangsa) se-Lampung tersebut.
Hadir juga dalam kesempatan itu, Subkoordinator Pengamanan Lingkungan Bidang Pemerintahan BNPT Andityas Pranowo, Ketua FKPT Lampung M. Firsada, Musisi dan Budayawan Lampung Nanang serta Musisi Lampung Angga Martha.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Pringsewu mengatakan, Kabupaten Pringsewu itu tempat yang terbuka, banyak masyarakat luar Pringsewu yang tinggal dan menetap di Pringsewu. Menandakan Pringsewu itu tempat yang aman dan nyaman, serta toleransi antar umat agama masih terjaga kental.
Wabup yang suka musik ini lebih lanjut mengatakan, bahwa pesan yang disampaikan lewat musik merupakan bahasa universal, harus bisa dijadikan kekuatan informasi sebagai pemersatu bangsa.
“Tampilkan kemampuan bermusik kalian secara maksimal sesuai dengan karakter dan jati diri masng masing musisi. Sampaikan pesan yang membangun dan memiliki nilai pemersatu dalam setiap karya lagu,” ungkapnya.
Sementara itu, Andityas Pranowo yang mewakili Ketua BNPT menjelaskan, transformasi paham yang bertentangan dengan nilai pancasila sudah begitu banyak masuk di Indonesia.
Banyak paham luar negri yang masuk melalui kecanggihan teknologi informasi, yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok radikalisme untuk merekrut anggota lewat media sosial secara masif dengan tujuan merusak nilai-nilai Pancasila yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia.
“Generasi milenial memiliki usia yang masih relatif muda pada masa pertumbuhan kaum muda masih memliki emosi yang belum stabil, senang tantangan dan memiliki semangat keagamaan yang sangat tinggi, hal ini tentunya sangat mudah untuk bisa dipengaruhi virus radikalisme dan terorisme,” terangnya.
Ditambahkan Andityas Pranowo, kegiatan Asikbang (Aksi Musik Anak Bangsa) ini merupakan salah satu program untuk mensosialisasikan gerakan mencegah paham radikalisme dan terorisme lewat musik.
“Dengan melibatkan pelaku seni, dalam hal ini adalah anak-anak muda yang hoby musik diharapkan dapat mencegah masuknya paham radikalisme dan terorisme dalam masyarakat kita,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme Lampung M. Firsada menjelaskan, kegiatan ini bertujuan sebagai upaya meminimalisir dan pencegahan terhadap berkembangnya paham radikalisme dan terorisme yang harus terus kita waspadai.
“Anak muda harus sejak dini mampu membentengi diri dari pengaruh paham radikalisme. Butuh sinergitas yang kuat antar semua unsur masyarakat khususnya generasi mudanya. Tindakan pencegahan bukan hanya tugas pemerintah, tapi merupakan tugas kita bersama,” tegasnya.
(Andoyo)