Sumaterapost.co | Sumut – Ustad H. Muslim Guree Harun mengatakan, dari 12 bulan yang telah diciptakan Allah, terdapat satu bulan yang berbeda dari bulan lainnya.
Itulah bulan paling mencolok dan bulan paling ditunggu-tunggu umat islam pada umumnya. Perbedaan itu bukan karena akan adanya peristiwa ajaib.
Seperti turunnya seseorang dari langit sambil mengendarai rusa lalu membagikan hadiah-hadiah kepada banyak orang. Bukan juga karena peristiwa alam seperti turunnya salju.
Bahkan bukan peristiwa seperti pergantian masa yang diiringi, dengan gemerlap kembang api menghiasi langit, itu semua berbau duniawi.
“Namun, bulan yang satu ini berbeda karena memiliki 3 hal, Ampunan, Ujian, dan Harapan. Yakni bulan Ramadhan,” kata Ustad H. Muslim Guree Harun dalam tausiah Ramadhan 1443 H di Medan, Jumat (15/04/2022).
Uatad melukiskan banyak sekali dalil baik dari Al-Qur’an maupun Hadist yang memaparkan keutamaan bulan Ramadhan. Saking banyaknya keutamaan dimiliki bulan suci ini sampai-sampai para sahabat, ulama dan tokoh islam berdoa untuk disampaikan umurnya agar dapat berjumpa kembali dengan Ramadhan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memperbanyak puasa di bulan sya’ban sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan.
Salah seorang ulama yaitu Abu Bakar al Warraq rahimahullah mengatakan, Rajab adalah bulan untuk menanam, sya’ban adalah bulan untuk mengairi dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen.
Keutamaan-keutamaan inilah yang menjadi pembeda antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya. Perbedaan pertama adalah bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh ampunan.
“Ini adalah salah satu keutamaan di bulan Ramadhan yang paling di cari-cari oleh banyak orang. Dalam sebuah hadis dinyatakan, Barang siapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat. (HR. Bukhari dan Muslim),” jelas Ustad H. Muslim Guree Harun.
Pengampunan seluruh dosa yang telah lalu lanjutnya, dengan syarat melakukan puasa di bulan Ramadhan dengan niat karena iman dan mengharapkan balasan.
Eutamaan sangat menggiurkan. Bahkan ada hadist mengatakan seseorang bisa diampuni seluruh dosanya seperti dia dilahirkan kembali oleh ibundanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah mewajibkan puasa Ramadhan dan saya menyunnahkan bagi kalian salat malamnya. Maka barangsiapa melaksanakan ibadah puasa dan shalat malamnya karena iman dan ingin mendapatkan pahala, niscaya dia keluar (diampuni) dari dosa-dosanya sebagaimana dia dilahirkan oleh ibundanya, (HR. Imam An-Nasa’i).
Perbedaan kedua adalah bulan Ramadhan menjadi bulan ujian bagi umat islam. Ujian dimaksud, yakni kewajiban untuk menjalankan ibadah puasa. Menahan diri dari lapar dan haus selama 12 jam sehari (Waktu rata-rata di Indonesia).
“Selain itu menahan diri dari hawa nafsu yang bisa membatalkan puasa seperti berhubungan suami istri. Tidak hanya itu, kita juga dituntut untuk menahan diri dari melakukan dosa dan maksiat di kala berpuasa agar tidak menghilangkan pahala berpuasa,” papar Ustad H. Muslim Guree Harun.
Bisa dibilang puasa di bulan Ramadhan, salah satu ujian untuk kita bertahan dari melakukan hal-hal yang berbau hawa nafsu dan ambisi duniawi.
Ganjaran atas keberhasilan kita dari ujian ini tidaklah kecil, pahala bagi orang berpuasa sangatlah besar karena langsung diberikan oleh Allah ta’ala. Karena ibadah puasa adalah ibadah khusus antara seorang hamba dengan Allah ta’ala.
Rasulullah bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya, (HR. Bukhori dan Muslim).
“Puasa memiliki pahala yang tidak terhingga. Seperti diulas hadist diatas bahwa setiap amalan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Kemudian dikecualikan amalan puasa. Amalan puasa tidak dilipatgandakan seperti tadi karena amalan puasa tidak dibatasi lipatan pahalanya,” terang H. Muslim Guree Harun.
Amalan puasa lanjutnya akan dilipatgandakan langsung oleh Allah hingga berlipat-lipat tanpa ada batasan bilangan. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, karena orang yang menjalani puasa berarti menjalani kesabaran. Mengenai ganjaran orang yang bersabar, Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az Zumar: 10).
Perbedaan ketiga, Ramadhan sebagai bulan penuh harapan. Salah satu bentuk harapan yang hadir pada bulan ini adalah di turunkannya kitab suci Al-Quran. Allah berfirman, Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan bathil), (Al-Baqarah:185).
Al-Quran menjadi Kitab sebagai pedoman hidup umat manusia Kitab yang memberikan petunjuk menuju jalan kebenaran. Kitab yang menjadi sumber ketenangan dan kebahagiaan, juga kitab yang membawa kabar gembira sekaligus peringatan.
Turunnya Al-Qur’an sekaligus menjadi harapan bagi umat manusia agar selamat dari gelapnya kezaliman dan kebatilan, dan pergi menuju terangnya ketauhidan. Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak doa-doa yang menjadi simbol harapan dan perlindungan.
“Harapan selanjutnya yang terdapat pada bulan Ramadhan adalah didapatkannya malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam lailatul qadar. Pada malam itu segala ibadah yang dilakukukan lebih baik dari ibadah seribu bulan,” jelas H. Muslim Guree Harun.
Setiap umat muslim katanya berlomba-lomba untuk mendapatkan malam tersebut pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Para ulama terdahulu biasanya akan meninggalkan segala aktifitas duniawi dan pergi menuju masjid untuk beriktikaf, memfokuskan diri hanya untuk beribadah kepada Allah dan berharap akan bertemu dengan malam lailatul qadar.
“Itulah beberapa keutamaan yang menjadikan bulan Ramadhan berbeda dari bulan-bulan lainnya. Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan pada bulan Ramadhan. Mungkin luput dari pandangan penulis karena keterbatasan ilmu. Yang jelas semoga bisa bermanfaat dan memotivasi kita semua dalam menjalani segala bentuk ibadah di bulan suci Ramadhan,” pungkas H. Muslim Guree Harun.
(bay)




