Sumaterapost.co | Sumut – Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, dan FIB Universitas Andalas (UNAND), Padang, sepakat bekerjasama mengembangkan berbagai kegiatan akademis dan perluasan cakupan program pengabdian kepada masyarakat berbasis sejarah.
Kerjasama ini merupakan upaya saling dukung kegiatan ilmiah, baik dalam bentuk seminar dan penelitian sejarah, implementasi program kampus merdeka dengan menerapkan konsep kuliah dan bimbingan akademis bersama, termasuk mengoptimalkan program pengabdian kepada masyarakat.
Penandatanganan naskah perjanjian kerjasama elektronik dilakukan bersama Dekan FIB USU, Dr Dra T Thyrhaya Zein MA, dan Dekan FIB UNAND, Prof Dr Drs Herwandi MHum, saat berlangsung workshop daring bertajuk “Temu Kenali Permasalahan Penelitian dan Penulisan Tesis Sejarah” yang diselenggarakan Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB USU, Sabtu (23/04/2022).
Acara dihadiri Wakil Dekan II dan III FIB USU, Dra Heristina Dewi MPd dan Muhammad Pujiono SS MHum PhD, Guru Besar Sejarah USU, Prof. Dr. Budi Agustono, Ketua Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB UNAND, Dr. Nopriyasman, Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB USU, Prof. Pujiati dan Drs. Nuhung Sulaiman, Staf Pengajar Magister Ilmu Sejarah FIB USU, Dr. Rahimah Ahmad, Staf Pengajar Program Studi S1 Ilmu Sejarah FIB USU, Lestari Dara Cinta Utami, serta lebih dari 80 peserta yang merupakan gabungan mahasiswa Program Studi S1 dan S2 llmu Sejarah dari beberapa perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Dekan FIB UNAND, Prof. Dr. Drs. Herwandi mengatakan, kerjasama pengembangan kegiatan akademis bidang sejarah antara USU dengan UNAND merupakan langkah penting menyatukan komitmen dalam memperkuat sinergitas dan kerjasama lintas perguruan tinggi, khususnya dalam memperkuat eksistensi kedua lembaga untuk mengembangkan berbagai kajian ilmilah berbasis sejarah.
“Namun saya tetap berharap, kerjasama ini tidak hanya terjalin di atas kertas saja. Sebab yang terpenting adalah bagaimana eksekusi dan implementasinya ke depan. Sehingga berbagai hal positif mampu didapatkan oleh kedua lembaga,” ujar Herwandi.
Sementara itu, Dekan FIB USU, Dr. Dra. T Thyrhaya Zein, melalui Wakil Dekan III, Muhammad Pujiono, menyatakan kerjasama pengembangan kegiatan akademis berbasis sejarah antara FIB USU dengan FIB UNAND tentunya akan membuka kesempatan meningkatkan dan memperluas kajian ilmiah tentang sejarah.
“Diharapkan pula, kerjasama ini dapat mendongkrak antusiasme akademisi mendalami kajian ilmiah tentang sejarah, serta meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teknis dan metode dalam melakukan penelitian sejarah, sehingga dapat membantu percepatan penyelesaian tesis,” terangnya.
Berkaitan dengan penelitian dan penulisan tesis sejarah, Ketua Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB UNAND, Dr Nopriyasman MHum, selaku narasumber, menyatakan, dalam meneliti dan menulis tesis sejarah diperlukan komoelsitas sumber literasi. Sebab tidak ada versi tunggal dalam tulisan sejarah dan seorang sejarawan hanya bisa menulis berdasarkan sumber.
Di sisi lain dia menyebut, bidang kajian sejarah relatif luas. Sebab sejarah merupakan gambaran dinamika kehidupan masa lalu manusia yang dapat dilihat dari berbagai aspek dan pendekatan. Sehingga banyak sejawaran memfokuskan kajiannya pada satu bahasan, semisal tentang sejarah politik, sejarah sosial, sejarah budaya, sejarah teknologi, dan lain sebagainya.
“Peter Gay, seorang sejarawan asal Amerika Serikat, menyebut sejarah sebagai argumen tanpa akhir. Sebab selalu ada kontroversi yang muncul dalam tulisan sejarah. Tapi inilah sebenarnua sisi menarik dari sejarah. Sehingga seorang sejarawan itu memiliki kewajiban untuk menulis ulang suatu kajian sejarah,” ujar Nopriyasman.
Sebelumnya, Ketua Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB USU, Prof. Pujiati, selaku salah satu inisiator dan juga moderator acara ini menyatakan, kerjasama pengembangan kegiatan akademis berbasis sejarah antara FIB USU dengan FIB UNAND yang dirangkai dengan workshop pelatihan penelitian dan penulisan tesis sejarah adalah salah satu upaya mewujudkan tri dharma perguruan tinggi.
“Berkaitan dengan workshop kita hari ini, sebenarnya ada dua sasaran utama yang ingin dicapai. Selain dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa S2 sejarah tentang teknis, metode, penerapan teori dan konsep dalam meneliti dan menulis tesis, diharapkan pula pengetahuan yang didapat akan membantu menyelesaikan tesis tepat waktu,” jelasnya.
(Andi)




