Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Oknum Kepala Desa (Kades) Tanjung Lalang, Juma’adin, Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan (OI) diduga banyak membuat laporan keuangan fiktif. Hal tersebut mencuat lantaran adanya temuan masyarakat melalui aplikasi sistem keuangan desa (siskeudes).
Dari temuan itu, ada beberapa point yang dinilai sebagai laporan fiktif alias mengada-ada yang terindikasi kuat terjadinya penyelewengan oleh sang Kades.
Diantaranya ialah pengadaan pos keamanan desa tahun 2019, pembangunan pos dan kegiatan ronda tahun 2020, penyelenggaraan festival kesenian ( HUT Kemerdekaan) tahun 2020, pembangunan/rehabilitasi jembatan desa tahun 2020, dana stunting tahun 2019 dan 2020.
Menurut salah satu warga yang dimintai keterangannya mengatakan, terkait pos keamanan desa, ia tak pernah melihat bangunan pos kamling tersebut maupun aktivitas ronda sebagaimana yang dimaksud.
Dari hasil pemantauan, pos keamanan desa memang tidak ditemukan keberadaannya namun menurut warga laporan keuangannya ada.
Masih kata warga, tak hanya sampai disitu, terkait dana stunting tahun 2019 sama sekali tidak dikeluarkan alias nihil, sementara tahun 2020 hanya disalurkan selama 2 bulan saja.
“Yang lebih fatal itu masalah jembatan, dianggarkan tahun 2019, dilaksanakan tahun 2020. Parahnya, ditahun 2020 kembali dianggarkan. Jadi, rehabilitasi jembatan seolah sengaja dibuat tumpang tindih padahal hanya merehab sedikit dan itupun dananya jadi dua kali dianggarkan”, kata warga yang ditemui, Rabu (1/6/22).
Lebih lanjut dijelaskannya, waktu itu sempat didatangkan 2 alat berat untuk menghancurkan jembatan tersebut namun tak berhasil lantaran memang masih sangat kokoh (bangunan kuno). Meskipun saat itu kondisinya sudah miring. Tak berhasil dirobohkan maka hanya dipermak sedikit dengan anggaran tahun 2019, yang dikerjakan tahun 2020, dan di tahun 2020 itulah ada penambahan anggaran kembali tapi kondisinya seperti inilah.
“Ada lagi masalah PKK, itu kan tiap tahun ada anggarannya 10 jutaan. Tapi kegiatan PKK tak pernah ada/aktif. Uang BLT yang dicoret karena dapat bantuan lain, yang katanya dialihkan tuk bangunan, tapi bangunan mana yang dimaksud. Kemudian pembangunan Madrasah, sampai sekarang tidak selesai, mobiler pun belum ada. Jalan rabat beton, kerjaannya asal jadi, tipis dan mudah hancur”, ujarnya menjabarkan.
Harapan kami sebagai masyarakat, agar sekiranya pihak yang berwenang dalam hal ini lnspektorat Ogan Ilir bisa turun ke lapangan untuk mengkroscek dan mengaudit ulang semua pembangunan dan kegiatan/proyek yang dilakukan oleh oknum Kades Tanjung Lalang ini.
“Mohon dikroscek/diaudit ulang karena kami menduga banyaknya penyimpangan, pengeluaran fiktif, mark up anggaran yang dikhawatirkan menimbulkan kerugian bagi negara (dikorupsi)”, pungkasnya.
Terpisah, Ketua BPD desa Tanjung Lalang Irhandi, untuk tahun 2020 cuman ada pembangunan madrasah Diniyah, beli masker. Terkait perjalanan pembangunan didesa yang saya tau cuman ada pembangunan madrasah itulah. Untuk lebih jelasnya silakan bapak tanyakan langsung kepada ke kades karena saya juga baru nyabat sebagai anggota awal tahun 2020,” kata ketua BPD yang biasa di pak Hen.
Sementara Kades Tanjung Lalang Juma’adin,
saat ditemui dikediamannya sedang tidak berada ditempat dan dikonfirmasi divia telponnya mengatakan, terkait poin-poin yang ditanyakan oleh pak wartawan yang diduga fiktif tersebut emang tidak ada kegiatan tersebut, poskamling, rehab jembatan dlln, maaf pak kami belum bisa memberikan keterangan yang pasti, nanti kita ketemu saja nanti saya pulang pada hari Sabtu soalnya saya masih banyak kerjaan,” pungkasnya dari sang kades divia telponnya. Fr




