Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Terkait pemberitaan sebelumnya tentang dugaan tindakan asusila yang dilakukan Oknum Kepsek terhadap muridnya yang berujung perdamaian kekeluargaan disertai sejumlah uang, Kades Sungai Pinang ll Herman Sawiran yang terlibat dalam proses perdamaian antara pihak Sekolah (Kepsek SDN 11 Sungai Pinang) dengan orangtua/ wali murid yang diduga menjadi korban asusila berikan tanggapannya.
Kades Sungai Pinang Herman Sawiran ketika dikonfirmasi di rumahnya membenarkan bahwa dirinya memang ikut menemani sang Kepsek tersebut saat melakukan perdamaian, namun ia menyebut bukan berarti dirinya selaku pihak yang menengahi atau “mendamaikan” permasalahan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Diakui Herman, bahwa benar sang Kepsek yang dimaksud memang sempat menemuinya di rumahnya. Namun saat itu dirinya hanyalah menemani sang kepsek lantaran ia kenal ( masih teman dekat), yang merasa takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (dihakimi oleh warga).
“Dia (Kepsek) datanglah ke rumahku, minta ditemani/didampingi nemui keluarga muridnya tadi itu sebab dia bukan orang asli sini alias orang datangan, jadi maklumlah kalau dia takut dihakimi warga sekitar,” kata Kades Herman Sawiran di rumahnya, Minggu (5/6/2022).
Lebih lanjut dikatakannya, dalam pertemuan kekeluargaan tersebut, mengenai perdamaian dengan nominal yang dihebohkan, dirinya tidak mengetahuinya.
“Memang mereka berdamai secara kekeluargaan. Masalah uang yang disebutkan itu, tidak ada uang tersebut. Saya juga tidak mengetahui masalah itu dengan jelas. Untuk informasi mengenai hal itu, silakan ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan saja biar lebih jelas,” tutupnya singkat. F’c




