Sumaterapost.co | Lombok Timur, NTB – Direktur Perlindungan Tanaman Pangan mengunjungi Kelompok Tani Mekar Sari Desa Mengkuru kecamatan Sakra Barat.
Pada kunjungan tersebut Direktur Perlindungan Tanaman Pangan sekaligus memberikan pembinaan dan melihat langsung Laboratorium Mini yang dimiliki Kelompok Tani Mekar Sari yang ada di Desa Mengkuru kecamatan Sakra Barat, yang mana pada tahun ini kelompok Tani Mekar Sari menjadi satu dari 8 (delapan) kelompok di NTB yang mendapatkan Program P4 Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan (PHT) tahun 2022.
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan juga langsung turun ke lokasi pengaplikasian dari beberapa jenis APH yang pernah di ajarkan oleh BPTP Provinsi seperti PGPR, TRICODERMA (Padat dan cair ) PESNAB, Dan METARIZIUM, Serta telah di perbanyak olek anggota Kelompok Tani tersebut.
Selain itu juga, Kelompok Tani MEKAR SARI mempunyai beberapa produk sejak 2017 seperti POC_LIDAH BUAYA+KALTUS, POC_MerAnti dari urin kelinci + limbah dapur, Jakaba, Air Lindi Nyale, POC ProStar_MerAnti yg semuanya itu adalah sebagai pengurai sekaligus melindungi tanaman, penambah nutrisi, pemicu pertumbuhan merangsang pertumbuhan anakan dan perbanyak buah serta menambah kualitas hasil panen.
Hadir pada acara tersebut ada Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kabid Dinas Pertanian Lotim, Camat Sakra Barat, Kapolsek Sakra Barat, UPP Pertanian, Kepala Desa, BPD, Kawil beserta staf desa, Ketua dan Anggota Kelompok Tani Mekar Sari. Turut hadir juga, Anggota DPRD Kabupaten Lotim dari Fraksi Demokrat H. Abdul Aziz Mujahid. S.Ag. S.Pd.MPd.
Camat Sakra Barat, Mahrup, S. Sos pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dengan adanya inovasi kelompok Tani Mekar Sari ini kita sangat mendukung dan akan mempromosikan produknya ini ke desa-desa lain. Sekali Gus akan mencarikan jalan untuk menunjang keberlanjutan dari inovasi ini
“Selaku pemerintah kecamatan kami akan terus mendukung Kelompok Tani Mekar Sari dan kelompok kelompok yang ada di wilayah kecamatan Sakra barat untuk terus berinovasi,” katanya, Rabu (15/6/2022).
Anggota DPRD kabupaten, H. Abdul Aziz sangat mengapresiasi adanya inovasi kelompok ini.
“besok kita akan mencoba memakai semua prodak Poktan ini di lahan saya sendiri pada musim tanam pertama untuk 1 hektar sebagai percontohan FULL ORGANIK lahan percobaan dan percontohan,” jelas Dewan dua priode ini.
Pada kesempatan tersebut Ketua Kelompok Tani Mekar Sari Ali Imran memaparkan
“Kami sangat bersyukur dengan adanya Program P4 DARI Kementerian Pertanian ini. Kami di berikan alat Laboraturium mini senilai Rp. 25 juta sekaligus di ajarkan, di bimbing bagaimana melakukan explorasi secara ilmiah sampai menghasilkan beberapa jenis APH dan memperbanyak, walaupun sesungguhnya sebelum kami mendapatkan program ini kami sejak awal mempunyai produk dan sudah di manfaatkan oleh anggota serta petani lainnya namun itu kami buat secara autodidak tanpa bimbingan dari ahlinya,” terangnya.
Harapan saya, selaku ketua kelompok adalah dengan adanya bantuan ini kami semakin giat untuk belajar dan berinovasi agar bisa di manfaatkan orang banyak dan kami juga sangat berharap ada perhatian, baik dukungan moril maupun matril dari pemerintah kabupaten maupun dinas-dinas terkait untuk menunjang keberlanjutan kegiatan kami,” tutup Ali Imran.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Mengkuru, H.Abdullah. S.PdI menegaskan
“silahkan terus berinovasi selama bisa memberi manfaat untuk orang banyak dengan terbukti secara ilmiah dan lapangan. Maka kami dari pemerintah desa akan memberikan support bahkan kami akan membeli produk tersebut, kemudian akan memberikannya kepada petani di Desa Mengkuru. Sehingga beberapa tahun kedepan masyarakat kami tidak akan terlalu di hantui oleh kenaikan pupuk dan pestisida kimia serta tidak terlalu tergantung pada produk-produk kimia, walaupun sesungguhnya kita harus mengikuti kemajuan tekhnologi paling tidak kita mampu mengurangi biaya produksi pertanian kita,”
“Selaku pemerintah desa kami akan mensupport semua kelompok kelompok maupun perorangan selagi mereka ingin untuk melakukan perubahan, seperti di Kelompok Tani Mekar Sari pada tahun ini kami anggarkan Rp. 12 juta untuk melanjutkan Program P4 dari kementrian tersebut,” katanya.
(sopi).




