Sumaterapost.co | Medan – Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) mengimbau para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terutama yang bergerak di sektor perikanan dan air tawar agar terus menjajaki pasar ekspor komoditas tersebut ke berbagai negara.
“Kita harus terus mencari informasi negara tujuan ekspor hasil budidaya perikanan air tawar di sejumlah negara yang membutuhkan,” harap Ketua Umum DPP GPEI, Khairul Mahalli melalui telepon selular dari Jakarta kepada media ini di Medan, Sabtu, (9/7/2022).
Menurut dia prospek peluang pasar ikan air tawar sepeti ikan Guppy, Patin, Gurami dan sejenisnya cukup cerah di beberapa negara seperti Jepang, China, Korea dan negara lain.
“Namun, yang kita jajaki atau bagaimana berkomunikasi dengan pembeli langsung disana sehingga lebih memudahkan eksportir untuk mengekspor komoditasnya secara maksimal,” harap Mahalli.
Diakuinya hal ini memang tak gampang tanpa kesungguhan pelaku usaha sendiri menelusuri pembeli ikan air tawar di luar negeri, Selain itu produktivitas pelaku usaha tidak boleh kendur manakala permintaan komoditas meningkat.
“Sebab, sekali ada permintaan produk dari suatu negara misalnya, kita harus siap menampungnya. Artinya hasil produksi harus maksimal termasuk kualitasnnya. Jangan nanti datang pesanan dari pembeli, barangnya tidak cukup,” ujar Mahalli yang juga Ketua Umum Kadin Sumatera Utara ini.
Mahalli menambahkan selama ini pihaknya terus menjalin kemitraan dengan pengusaha di luar negeri terutama melalui Kedubes RI dan organisasi bisnis di luar negeri. Ini salah satu upaya menjajaki peluang pasar produk UMKM.
Jepang salah satu negara importir berbagai jenis ikan, mereka merupakan penggemar Tuna Sirip dan berbagai jenis ikan air tawar termasuk ikan hias cukup mahal harganya.
“Itu sebabnya pelaku usaha kita tidak hanya membudidayakan pada jenis ikan konsumsi saja. Tapi juga membudidayakan aneka ikan hias.Tokyo kota besar paling senang ikan hias. Seperti ikan Pari Polka (air tawar). Harga ikan ini cukup mahal mencapai Rp1,45 miliar. Peppermin atau ikan terumbu karang, ikan Masket Angefih dan lalnnya,” rinci Mahalli.
Dia menyebutkan Deli Serdang salah satu kabupaten di Sumut yang memiliki pembudidaya ikan air tawar di samping daerah lainnya. Prospek usaha ini ke depan diperkirakan cukup menjanjikan.
Seperti UMKM Justralam Sembiring yang membudidayakan ikan Patin di kolamnya. Produksinya cukup lumayan. Untuk pasar lokalpun tidak cukup. Kepingin mengebangkan kapasitas usaha tak punya modal cukup.
“jika ada bank yang mau memberi kredit usaha seperti KUR, tentu saja produksi UMKM ini bisa ditingkatkan lagi. Mungkin tidak sebatas ikan Patin tapi juga jenis lainnya seperti Guppy maupun ikan hias,” tutur Mahalli juga Sekjen DPP ASDEKI ini yang berpose sejenak bersama mitra usaha dari Jepang.
(Bachtiar Adamy)




