Sumaterapost.co – Fatih al-Malawy adalah pimpinan Ponpes, Mudir Ma’had at-Tsaqofiy, beliau menjelaskan Sejarah tentang hijrah merupakan sejarah yang spektakuler, menginspirasi, sekaligus motivator perubah dari dunia yg gelap penuh dengan kerusakan menjadi dunia yang penuh dengan keberkahan di dalam ajaran Islam yang Rahmatan lil ‘alamiin.
Fatih juga mengatakan, saat itu dalam sejarah. Kesiapan penduduk Madinah untuk menerima Rasulullah SAW diawali oleh pertemuan beliau dengan suku Aus dan Khajraj, yakni dua suku penduduk asli Madinah serta upaya memahamkan islam dengan dakwah yang dilakukan Mush’ab bin Umair Ra selama setahun di Madinah, sebagai utusan resmi Rasulullah Saw.
Sambung Fatih, Artinya, kesiapan penduduk Madinah dalam menerima Islam dan membela serta melindungi Rasulullah Saw adalah hasil dari pemahaman mereka terhadap ajaran Islam. Sehingga, mereka memiliki standar dalam hidup yang memunculkan ketaatan.
“Lihatlah Pernyataan Ja’far bin Abu Thalib Ra di hadapan Raja Najasyi, “Dulu kami memang bangsa yang bodoh. Kami menyembah berhala. Lalu, Allah mengutus Rasul-Nya. Kami mengenal betul kepribadian, kejujuran, dan kesucian perilakunya. Dia mengajak kami supaya memeluk agama Allah, meng’esakan Allah, serta meninggalkan kepercayaan nenek moyang kami yang menyembah batu dan berhala. Dia menyuruh kami selalu menjaga amanah, merajut silaturahim, bersikap baik terhadap tetangga, menyudahi semua perbuatan buruk dan pertumpahan darah. Kami menerima segala perintahnya dan menjauhi larangannya tersebut,” tambahnya.
Demikian juga pernyataan Rabi’ bin Amir Ra dalam perang Qadisiyah. Yakni ketika Sa’ad bin Abi Waqqash Ra memerintahkan Rabi’ bin Amir Ra untuk menghadap Rustum, panglima perang Persia. Rustum bertanya kepada Rabi’ Ra tentang tujuan kedatangan pasukan Islam ke wilayahnya. Dengan lantang Rabi’ Ra menjawab dengan suatu jawaban yang sangat mencerahkan, ”Kami datang untuk membebaskan manusia dari penghambaan terhadap sesamanya menuju penghambaan kepada Allah Yang Maha Esa dan Perkasa. Dari dunia yang sempit menuju dunia yang luas serta dari kesewenang-wenangan agama (lain) menuju pada keadilan Islam”.
“Jika demikian mulianya ajaran Islam, Maka pantaslah Sa’ad bin Mu’adz Ra masuk ke dalam Islam dan menjadi motivator,” Terang Ustadz Fatih Almalawy, selaku Mudir Ma’had At,Tsqopiy, (31/07/2022).




