Sumaterapost.co | TANGERANG – Kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang di anggap Semraut dan di sorot oleh pengamat politik dan kebijakan publik.
Menurut Hasanudin Bije sorotan dimulai dari rute jalan di beberapa titik yang dianggap berputar-putar hingga mengakibatkan banyak kerugian bagi masyarakat baik dari sisi membuang waktu maupun pemborosan bahan bakar.
“Dihub harus kaji ulang ini, soal rute yang muter muter karna pemborosan waktu dan BBM hinggak merugikan masyarakat.” kata Hasanudin Bije, Selasa, (11/08/22).
Lebih jauh Bije menjelaskan, minimnya rambu dan marka jalan juga menjadi penyebab minimnya penunjang keselamatan pengguna jalan. Bije juga menduga pemasangan plang petujuk arah yang notabenenya tugas Dishub malah diduga dijadikan ajang pungli.
“Coba aja perhatikan, plang-plang jalan disini itu banyak nama perusahaan swasta padahal sudah jelas pembuatan plang itu dibiayai oleh negara,” Ketus Bije.
Masih kata Bije, plang petunjuk arah itu yang jelas dibiayai oleh uang rakyat melalui pajak daerah yang dikumpulkan menjadi APBD. Namun dimanfatkan oleh perusahaan besar swasta.
”Seperti Ayodhya, Paramount, Summarecon, Serpong City Paradise, BSD City, Tangcity, RS Sari Asih, RS Mayapada, dan yang lucunya petunjuk arah ke RS UD Kota Tangerang sendiri tidak tercantum dlm papan yang searah dengan RS Mayapada yang lokasinya di depan lampu merah Modernland,”Ungkap Bije Sengit.
Padahal lanjut Bije, papan petunjuk arah yang di biayai APBD tersebut adalah sebagai pentunjuk arah jalan kesuatu daerah atau petunjuk arah kesebuah perkantoran pemerintahan bukan sebagai sarana iklan nama-nama perusahaan.
“Saya menduga hal ini mereka (Pengusaha.red) lakukan agar terhindar dari pajak reklame, dengan kenakalan para oknum tersebut Pemda kehilangan pendapatan dari sumber pajak reklame karna para pengusaha tidak lagi memasang reklame,” ungkapnya.
( Ls).




