Sumaterapost.co | Bengkulu – Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Bengkulu menggelar Rapat Paripurna Pengumuman ke 2 masa Persidangan tahun 2022 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa, (16/08/2022).
Rapat Paripurna ini dalam rangka sidang tahunan MPR RI Sekaligus Sidang bersama DPR RI dan DPD RI yang disiarkan secara langsung dari Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, yang juga di ikuti seluruh DPRD se-Indonesia secara Virtual.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah hadir dan mengikuti Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu dengan agenda Mendengarkan pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-77 tahun 2022 ini.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan dua pidato, Pertama yaitu pidato Kenegaraan kemudian pidato kedua dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangan pada Rapat Paripurna pembukaan Masa Persidangan I DPR-RI Tahun Sidang 2022 – 2023.
Dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam sidang tahunan MPR RI 2022 sejumlah isu mulai dari krisis global, kasus koropsi Pembangunan IKN, hingga sektor Ekonomi.
Presiden Jokowi mengawali pidatonya mengenai Krisis yang melanda dunia Jokowi mengatakan Dunia menghadapi krisis Multidimensi.
“Tantangan yang kita hadapi sangat berat semua Negara di seluruh dunia sedang menghadapi ujian Krisis Kesehatan akibat pademi COVID-19 yang belum sepenuhnya pulih, Perekonomian Dunia belum sepenuhnya bangkit, tiba-tiba meletus perang di Ukraina Sehingga krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi Seratus Tujuh Negara terdampak krisis, sebagian diantaranya diperkirakan jatuh bangkrut, diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrim, 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan,”kata Presiden Jokowi
Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini bersyukur Indonesia termasuk Negara yang mampu mengatasi krisis global selain itu sebutnya Indonesia juga mampu mengendalikan COVID-19.
“Namun ditengah tantangan yang berat kita patut bersyukur Indonesia termasuk Negara yang mampu menghadapi krisis global ini, Indonesia termasuk Negara yang berhasil mengandalikan pademi COVID-19 Termasuk Lima besar Negara dengan Vaksinasi terbanyak di dunia dengan 432 juta dosis Vaksin telah di suntikan,”tegasnya
Selain itu lanjutnya Inflasi juga berhasil dikendalikan dikisaran 4,9% Angka ini jauh dibawah rata-rata Inflasi ASEAN yang berada disekitar 7% jauh dibawah Inflasi Negara-negara maju yang berada sekitar 9% Bahkan sampai pertengahan tahun 2022 ini APBN surflus Rp 106 triliun
“Oleh karena itu Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG dan Listrik sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini agar harga BBM dimasyarakat tidak melambung tinggi,” Sebut Presiden Jokowi yang memakai baju adat Bangka Belitung.
Ekonomi juga berhasil tumbuh positif di 5,44 % pada kwartal II tahun 2022 ini surflusnya sekitar Rp 364 triliun.
- “Capaian tersebut kita syukuri Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik ditengah perkonomian dunia yang sedang bergolak disatu sisi kita memang harus tetap hati-hati manum disisi lain agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia maju,” pungkasnya.




