Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Dari jumlah 40 sanggota DPRD yang ada di kabupaten Ogan Ilir DPRD cuman ada satu anggota DPRD Ogan Ilir yang berani tegas suarakan terkait kenaikan harga BBM dari Partai PKS.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Ogan Ilir dengan tegas menyatakan penolakan terhadap kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah beberapa hari lalu.
Perwakilan Fraksi PKS, Husnul Anam menginterupsi saat Rapat Paripurna DPRD OI dengan agenda Penandatangan Nota Kesepakatan Bersama KUA dan PPAS APBD Perubahan antara Kepala Daerah dan DPRD Tahun Anggaran 2022.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir ini, keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM dinilai tidak selaras bahkan bertolak belakang dengan tema dan jargon yang digaung-gaungkan pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 beberapa waktu lalu.
Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Demikian tema dan slogan yang disematkan dalam perayaan HUT RI tahun ini. Namun pada kenyataannya, keputusan kenaikan BBM oleh pemerintah justru malah menciptakan rasa sakit yang teramat menyiksa bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami, baik fraksi dari pusat sampai daerah diinstruksikan untuk menolak kenaikan harga BBM ini. Keputusan naiknya harga BBM dirasa sangat memberatkan masyarakat kita yang saat ini belum pulih benar pasca pandemi. Ditambah dengan harga migor yang belum stabil, disusul harga cabai dan telur pun terus meroket. Kenaikan BBM tentu akan berimplikasi terhadap harga kebutuhan pokok lainnya, dan situasi yang demikian ini sangat membebani masyarakat,” kata Husnul Anam, Rabu, (7/9).
Masih kata Husnul Anam yang diwawancarai usai rapat paripurna berlangsung, seperti kita ketahui bersama bahwa kondisi perekonomian masyarakat kita pasca pandemi kemarin hingga kini belum begitu stabil. Tapi pemerintah malah semakin mempersulit masyarakat kita dengan mencabut Subsidi BBM dan menaikkan harga BBM.
“Sekali lagi, kami akan terus sampaikan sikap penolakan kenaikan BBM ini dengan tegas. Bahkan nantinya kami akan lakukan aksi turun ke jalan bersama masyarakat dan mahasiswa. Kami akan berdemo hingga tuntutan kami dipenuhi pemerintah. Ya, harapan kami tentunya agar harga BBM bisa dikembalikan seperti semula,”pungkasnya.
Sementara, Ketua DPRD OI Suharto HS usai mendengar interupsi dari Husnul Anam langsung menyampaikan bahwa benar atas kenaikan BBM ini banyak masyarakat yang menjerit, khususnya masyarakat kecil.
Namun, sambungnya,
“Alangkah lebih baiknya apabila aspirasi dari fraksi PKS ini disampaikan oleh seluruh fraksi PKS baik di Kabupaten maupun Provinsi beserta pimpinannya secara langsung kepada DPR-RI,”ujar Suharto.
Terpisah, Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani yang ditemui usai hadiri paripurna menyampaikan bahwa tentu kita harus menghargai aspirasi mereka (fraksi PKS).
Menurut Ardani, dalam hal ini terkait penyesuaian harga BBM, Pemerintah Pusat sudah memberikan arahan dan petunjuk lewat beberapa Kementerian. Jadi sudah ada bantalan terhadap dampak penyesuaian harga BBM ini. Seperti di Kemensos akan berikan bansos 150 perbulan selama 4 bulan (September-November) bagi masyarakat terdampak. Begitu pun Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Desa Tertinggal. Bahkan termasuk Pemda juga ada 2℅ dari Belanja Transfer Umum yang dialokasikan untuk warga terdampak.
“Pemda akan lakukan pengawalan terhadap penyaluran bansos tersebut agar tepat sasaran. Di samping yang 2℅ tadi, ada pula belanja tak terduga yang nantinya juga dapat digunakan untuk bantalan dampak dari kenaikan BBM ini”, kata Wabup Ardani.
Laporan Jurnalis FC Ogan Ilir