Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Rapat Paripurna yang dipimpin langsung oleh ketua DPRD Kabupaten Ogan Ilir Bapak Suharto S.H, yang ke XIII Tahun Sidang 2022 dalam rangka Penandatanganan Bersama Bupati dan Pimpinan DPRD Kab. Ogan Ilir tentang Pembahasan KUA/PPAS Perubahan APBD Kab. Ogan Ilir TA 2022 berjalan lancar, Rabu, (7/9).
Menjelang penutup rapat, salah satu perwakilan dari Fraksi Partai PKS Perwakilan H. Husnul Anam interupsi kepada ketua pimpinan sidang bapak Suharto HS, H. Husnul Anam menginterupsikan dengan tegas menolak atas kenaikan harga BBM.
Ketua DPRD OI Suharto S.H, usai mendengar interupsi dari Husnul Anam langsung menyampaikan bahwa benar atas kenaikan BBM ini banyak masyarakat yang menjerit, khususnya masyarakat kecil.
“Alangkah lebih baiknya apabila aspirasi dari fraksi PKS ini disampaikan oleh seluruh fraksi PKS baik di Kabupaten maupun Provinsi beserta pimpinannya secara langsung kepada DPR-RI,” ujar Suharto.
Terpisah, Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani, yang ditemui usai hadiri paripurna menyampaikan bahwa tentu kita harus menghargai aspirasi mereka (fraksi PKS).
Menurut Ardani, dalam hal ini terkait penyesuaian harga BBM, Pemerintah Pusat sudah memberikan arahan dan petunjuk lewat beberapa Kementerian. Jadi sudah ada bantalan terhadap dampak penyesuaian harga BBM ini. Seperti di Kemensos akan berikan bansos 150 perbulan selama 4 bulan (September-November) bagi masyarakat terdampak. Begitu pun Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Desa Tertinggal. Bahkan termasuk Pemda juga ada 2℅ dari Belanja Transfer Umum yang dialokasikan untuk warga terdampak.
“Pemda akan lakukan pengawalan terhadap penyaluran bansos tersebut agar tepat sasaran. Di samping yang 2℅ tadi, ada pula belanja tak terduga yang nantinya juga dapat digunakan untuk bantalan dampak dari kenaikan BBM ini,”kata Wabup Ardani.
Dari jumlah 40 sanggota DPRD yang ada di kabupaten Ogan Ilir DPRD cuman ada satu anggota DPRD Ogan Ilir yang berani tegas suarakan terkait kenaikan harga BBM dari Partai PKS.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir ini, keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM dinilai tidak selaras bahkan bertolak belakang dengan tema dan jargon yang digaung-gaungkan pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 beberapa waktu lalu.
Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Demikian tema dan slogan yang disematkan dalam perayaan HUT RI tahun ini. Namun pada kenyataannya, keputusan kenaikan BBM oleh pemerintah justru malah menciptakan rasa sakit yang teramat menyiksa bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami, baik fraksi dari pusat sampai daerah diinstruksikan untuk menolak kenaikan harga BBM ini. Keputusan naiknya harga BBM dirasa sangat memberatkan masyarakat kita yang saat ini belum pulih benar pasca pandemi. Ditambah dengan harga migor yang belum stabil, disusul harga cabai dan telur pun terus meroket. Kenaikan BBM tentu akan berimplikasi terhadap harga kebutuhan pokok lainnya, dan situasi yang demikian ini sangat membebani masyarakat,”kata Husnul Anam, Rabu, (7/9).
Laporan Jurnalis FC Ogan Ilir




