Sumaterapost.co | Sergai – Beberapa Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ) bantuan sembako di Desa penggalangan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, keberatan dengan adanya dugaan kutipan uang dan diduga dilakukan oleh oknum berinisial ID, sebesar antara sepuluh hingga dua puluh ribu rupiah.
Pasalnya, menurut beberapa orang penerima KPM, Kamis, (15/9/2022) malam, di Dusun III Desa Penggalangan, Kecamatan Sei Bamban, Sergai, yang tak mau disebut namanya mengaku keberatan dengan dugaan pungli kutipan itu. Karena menurut para KPM yang rata rata hidupnya pas pasan, jumlah uang tersebut dirasa sangat berarti.
” Nama kami jangan disebut ya pak, kami takut nanti nggak dikasih bantuan lagi,”Tutur salah seorang sumber yang sehari hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Menurut sumber menjelaskan, dia inisial ID datang mengutipi dan mencatat nama para penerima KPM. Katanya untuk uang capek, kata sumber tadi.
Masih menurut sumber, bahwa jika para KPM tidak memberi uang, diancam tidak akan dapat bantuan lagi pada penerimaan berikutnya.
“Kalau kita nggak ngasih nanti nggak dapat bantuan lagi,” ungkap sumber tadi menirukan ucapan oknum ID.
Sumber penerima KPM juga mengatakan, selain kutipan, para KPM juga dipaksa harus berbelanja ke warung yang sudah ditentukan oleh Ketua Program Keluarga Harapan ( PKH ) Desa Penggalangan
“Kami mesti belanja disitu, ditempat yang udah ditunjuk sama Ketua PKH kami,” ujar sumber tadi mengakhiri.
Sementara itu, sumber lain juga mengatakan hal yang sama, bahwa para KPM ada diminta uang setiap menerima bantuan, namun sumber ini tidak begitu keberatan dengan kutipan itu.
“Memang dari sana, orang itu minta sikit sikit, jadi kita kasih serendah rendahnya sepuluh ribu, tetapi itu nggak masalah kali,” cetus lelaki paruh baya yang berpenghasilan dari menanam sayur.
Namun, lebih lanjut sumber ini mengatakan, bahwa yang paling membuat dia kesal adalah kwalitas dari barang bantuan seperti beras, kentang dan apel yang disediakan oleh penyedia barang dianggap tidak bermutu.
“Kalau kita masak beras nya keras dan bau. Jadi kalau kita masak mesti dicampur lah,” ungkap narasumber.
Menurut dia ( red- sumber KPM), menuturkan,dari total bantuan senilai Rp. 200.000 itu jika dibanding dengan barang yang disediakan juga tidak sesuai. Menurutnya, jika dihitung, ada selisih sekitar Rp.30.000 per penerimaan bantuan
“Kalau dihitung, ada selisih sekitar Rp. 30.000. per penerimaan bantuan, belanjaan itu nggak sesuai. Kita buat ajalah beras sepuluh kilo itu kita kira Rp. 112.000 ditambah telur satu papan Rp. 40.000, apel dua buah dan kentang setengah kilo entah satu kilo itu, baru sekitar Rp. 168.000 atau kita genapkanlah jadi Rp. 170.000,”Jelas sumber ini.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait dugaan adanya pengutipan yang dilakukan oleh ID terhadap para KPM di Dusun III Desa Penggalangan. Kepada Wartawan, Jum’at, (16/9/2022), di Kantor Desa penggalangan, inisial ID mengaku membenarkan kutipan tersebut. Pernyataan ID ini pun disaksikan oleh Kepala Desa Hasan Basri Hasibuan.
Namun menurutnya, hal itu tidak dipaksakan kepada para penerima KPM, dan uangnya diberikan kepada Tuti sebagai koordinator PKH Dusun III Desa Penggalangan
“Itu inisiatif kami sendiri untuk uang jamu PKH kami dan nggak dipaksakan,”Jawab ID.
Dalam hal ini, Kepala Desa Penggalangan Hasan Basri Hasibuan menegaskan agar kedepannya tidak ada lagi pengutipan yang mengatasnamakan apapun.
“Kembalikan aja uangnya kepada yang berhak,” tegas Hasan Basri Hasibuan kepada ID.
Reporter: Bam16.




