Sumaterapost.co | Tanah Karo – PT Ultra Daily Sumatera Farm (USDF) merupakan perusahaan sapi perah yang sedang berkembang di Indonesia dan populasi sapi-sapi tersebut telah mencapai ribuan ekor terletak di Desa Partibi, Kecamatan Merek, Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara, Senin, (07/11/2022).
Larangang terhadap Tim pemantau dinas lingkungan hidup serta kepada sejumlah wartawan yang akan mengkonfirmasi kepada pihak USDF beberapa waktu lalu, menimbulkan spekulasi yang ambigu, ternyata bukan tidak mendasar pasalnya.
Ditemukan informasi Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara, Saat ini tim penyelidik unit 4 suddit IV/Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Sebagaimana dimaksud dalam undang-undang RI nomor 41 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan atas kegiatan peternakan sapi yang dikelola oleh PT Ultra Sumatera Dairy Farm di desa Partibi Tembe Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Dengan melayangkan surat kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo perihal permintaan keterangan dengan nomor K/4186/X/RES.5/2022.
Terkait dugaan dugaan tindak pidana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tersebut, Kanit IV penyelidik unit 4 suddit IV/Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara yang dikonfirmasi melalui Kanit 4 suddit IV, H.Saragih melalui aplikasi WhatsApp nya, belum mendapatkan tanggapan.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Radius Tarigan yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang membidangi Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Hidup Erguna Samuel Sinukaban,.
“Kita sudah lanjutkan dengan langkah mengkoordinasikan kepada Penegak hukum dan lingkungan hidup (Gakkum). Terkait laporan semester yang tertuang dalam dokumen lingkungan hidup hingga saat ini belum dipenuhi PT USDF, kita teruskan ke Gakkum lingkungan hidup, Balai pengamanan dan penataan lingkungan hidup dan kehutanan wilayah Sumut,”ujarnya singkat melalui aplikasi WhatsApp pribadinya.
(Mawar Ginting)
