Sumaterapost.co | Tanah Karo – Insiden memalukan yang mencoreng nama baik dunia pendidikan terjadi di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Selasa, (08/11/2022) sekira pukul 11:00 WIB.
Pasalnya, puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Pijer Podi yang beralamat di Jalan Jamin Ginting Rumah Berastagi, Kecamatan Berastagi menyerang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan menggunakan batu dan kayu, yang mengakibatkan seorang anggota Satpol menjadi korban lemparan batu dari siswa.
Hal sanggat disayangkan, sebab insiden tersebut terjadi di lingkungan sekolah itu sendiri dan masih disaat jam pelajaran berlangsung. Sehingga para guru dan kepala sekolah sudah pasti masih berada di sekolah.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Pemkab Karo Gelora Fajar Purba ketika dikonfirmasi mengatakan jika kejadian tersebut berawal dari puluhan anggota Satpol PP pulang dari Berastagi usai merazia pedagang kaki lima (PKL).
“Saat mobil patroli anggota Satpol PP melintas untuk pulang ke kantor di Kabanjahe. Tiba-tiba ada beberapa siswa SMK Pijer Podi di jalan Jamin Ginting langsung melempar kaca mobil dengan batu,” ujar Gelora melalui telepon seluler, Selasa (08/11/2022) sekira pukul 14:15 WIB.
Dikatakannya, setelah kaca mobil dilempar, beberapa anggota memberhentikan mobil dan mengejar para siswa. Namun mereka berlari menuju sekolah. Nah, untuk mencari tahu nama-nama siswa yang melempar kaca mobil patroli. Anggota Satpol PP bertanya ke Security/Satpam sekolah sekaligus ingin melapor ke pihak sekolah.
“Namun belum sempat masuk dan bertemu dengan guru. Puluhan siswa langsung menyerang anggota saya dengan batu. Yah, mau tidak mau mereka harus mundur karena berhadapan dengan siswa. Bahkan ada seorang anggota menjadi korban atau terkena lemparan batu,” ceritanya.
Lebih lanjut dikatakannya, mungkin juga mereka ada sedikit sakit hati. Karena pada hari Senin, (07/11/2022) ada kegiatan Operasi Kasih Sayang Siswa dan ada beberapa siswa SMK Pijer Podi ikut terjaring.
Sekolah itu juga sudah menjadi langganan. Jadi mungkin ada sedikit sakit hati. Meskipun begitu atas kejadian tersebut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan Provinsi Sumut.
“Ini sedang dimediasi. Tadi kita telah menghubungi Kepala Seksi (Kasi) UPT Disdik Pemprovsu agar dimediasi. Kepala sekolah telah dipanggil oleh mereka, dan kita meminta agar para siswa dapat dididik dengan baik. Sehingga kedepannya, hal tersebut tidak akan terjadi lagi,” ujanya mengakhiri.
(Mawar Ginting)




