Sumaterapost.co | Tanah Karo – Insiden Siswa SMK Pijerpodi Serang Satpol PP menjadi salah satu sejarah hitam dunia pendidikan di Kabupaten Karo, diduga hal tersebut terpicu akibat adanya propokasi dari guru, Selasa, (08/11/2020).
Dimana diketahui bentrokan tersebut berlangsung dilingkungan sekolah dan masih dalam situasi jam belajar, Sanggat disayangkan keacuhan guru disekolah tersebut, seolah sengaja membiarkan, Tanpa ada niat memberhentikan aksi dari siswa-siwa yang masih labil dalam bertindak tersebut.
Hal ini dikuatkan adanya pengakuan dari beberapa siswa yang terkonfirmasi sejumlah wartawan tanpa mau menyebutkan namanya, karna kenak tadi guru makanya di suruh guru kami.
“Itu karna ada tadi kenak guru kak, makanya disuruh guru kami, Turun semua kak, sebagian tadi masih di kelas belajar kak,”ujar siswa-siswa tersebut.
Adapun Kepala Sekolah STM Pijerpodi yang dikonfirmasi melalui WhatsAppnya, pukul 14.52 WIB, Seolah enggan memberikan komentar, sudah selesai dengan UPT Dinas Pendidikan Provsu dan Satpol PP.
“Sudah selesai dengan pihak Satpol, Konfirmasi saja dengan Bapak Gelora Fajar Purba itu kepalanya, atau langsung dengan Kepala yayasan Adventus Sitepu datang lagi langsung ke LP dia bekerja di sana, gak ada handphonenya,” ujarnya enteng terkesan cuci tangan dengan kejadian itu.
Sementara itu Pemerhati Dunia pendidikan kabupaten Karo Ikuten Sitepu, Sangat menyayangkan insiden tersebut, Ini adalah sinyal kegagalan sebuah proses pendidikan, dan jangan sampai menjadi contoh yang buruk bagi sekolah-sekolah lain di Bumi Turang khususnya. Ini adalah peristiwa yang sanggat mencoreng dunia pendidikan dimana peran guru sangat berpegaruh didalamnya.
“Bila pemicunya adalah razia kasih sayang yang dilakukan oleh satpol pp , maka ini sebuah sinyal kegagalan sebuah proses pendidikan dimana saat ini arah pendidikan sudah cenderung ke pembangunan karakter , kedepannya diharapkan siswa kelak mampu menyelesaikan masalahnya ,mampu bekerja sama , bukan sebaliknya .Kami berharap pihak dinas pendidikan khususnya dinas pendidikan provinsi sumatera utara menjadikan hal ini perhatian serius, jangan sampai hal tersebut terulang,” ujarnya.
(Mawar Ginting)




