Sumaterapost.co | Pringsewu – Ingat dengan Omah Tawon (OTM) di Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, Rupanya pengelola OTM mempersiapkan sebagai wahana edukasi bagi siswa-siswi SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan masyarakat luas yang ingin belajar budidaya Lebah Madu.
OTM saat ini menjual paket edukasi yaitu, Paket Hemat, oleh OTM disiapkan Pemandu/tutor, Oleh-oleh madu 20 ml/100ml, Sedot madu langsung ke sarang, dengan harga paket hemat ini, Rp 35.000.
Sedangkan paket LENGKAP, disiapkan Pemandu/tutor, Oleh-oleh madu 20 ml/100 ml, makan siang, LKS Materi dan Soal, Sedot madu, antar jemput, dengan harga Paket Rp. 70.000.
Hal ini dikatakan oleh Ketua OTM Yuliantoro saat silahturahmi dengan Dr. Fauzi Ketua LPM Kabupaten Pringsewu.
Dikatakan Yuliantoro yang didampingi Risdianto, pengurus OTM, bahwa tujuan dari Edukasi OTM ini, adalah, semakin mengimami Al-Quran (Surat An – Nahl), terciptanya kesadaran masyarakat yang lebih baik lagi dalam menjaga kelangsungan hidup lebah dan alam, membuka wawasan siswa/masyarakat mengenai banyaknya lebah penghasil madu, disamping itu memecahkan mitos atau fakta tentang uji ke aslian madu, di bakar di sendok, tisyu, dengan Hexagonal, semut, warna dan lain-lain. Serta membuka wawasan siswa/masyarakat tentang peran penting lebah untuk manusia dan dalam menjaga kelestarian alam (polinasi)
Ketua OTM, Yuliantoro, mengakui, awal usaha Omah Tawon Mataram berawal pemanfaatan lebah sebagai serangga yang dapat menghasilkan madu telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu karena serangga ini mendatangkan manfaat baik kepada manusia maupun komponen alam lainnya.
Yuliantoro mengatakan, Produksi dari OTM saat ini, Madu trigona, madu mellivera, madu apis cerana, apis dorsata dan sudah mendapatkan ijin BPOM.
Sementara itu Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Pringsewu, Dr. Fauzi, yang juga sebagai rektor IBN, mengatakan, Sangat mendukung Produksi Omah Tawon Mataram (OTM ) sebagai alternatif wisata, dan yang kedua pemanfaatan lingkungan dan yang ketiga sebagai edukasi bagi dunia pendidikan belajar di alam.
“Maka sesuai namanya MADU, (Merawat Alam Dapat Untung),” ungkap Dr. H. Fauzi (andoyo)




