Sumaterapost.co | Tanah Karo – Insiden puluhan siswa SMK Swasta Pijer Podi Berastagi, Kabupaten Karo yang menyerang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Selasa, (08/11/2022) sekira pukul 11:00 WIB di area lingkungan sekolah berakhir dengan damai.
Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Kabanjahe Dinas Pendidikan, Drs Yeddi Efendi Sipayung M.Pd, Kamis, (10/11/2022) sekira pukul 14:00 WIB di kantornya yang beralamat di Jalan Mariam Ginting Kabanjahe.
“Masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan berakhir dengan damai. Mediasi atau komunikasi sosial telah dilakukan di ruang Pur-pur Sage Polres Karo yang dihadiri orangtua siswa, siswa, pihak sekolah, Satpol PP dan cabang dinas pendidikan Kabanjahe,” ujar Kacabdis didampingi Kepala Seksi (Kasi) SMK Jusup Ginting, S.Pd di ruang kerjanya kepada wartawan.
Dikatakannya, ada beberapa perintah Kadis yang telah disampaikan agar diterapkan di sekolah diantaranya jalin komunikasi lintas sektoral, menerapkan lima S, kegiatan ekstrakurikuler agar ditambah, memperketat disiplin sekolah dan setiap upacara bendera lintas sektoral seperti Polsekta Berastagi dan Satpol PP dapat mengatur waktu untuk memimpin upacara di sekolah.
“Selain itu, kita juga telah memberikan surat himbauan ke Kepala Sekolah agar lebih memperhatikan siswanya disaat jam pelajaran sedang berlangsung. Contohnya tidak ada siswa yang berkeliaran disaat jam pelajaran, berada diluar lingkungan sekolah, sekolah wajib melakukan komunikasi sosial dengan orangtua dan Babinkamtibmas,” ujarnya.
Adapun terkait kerugian materil yang dialami Satpol PP seperti kerusakan kaca mobil, biaya perobatan anggota Satpol yang terkena lemparan batu dan sebagainya tidak dipermasalahkan lagi.
“Semua kerugiannya itu akan ditanggung pihak Satpol PP. Nah, untuk itu, saya juga berharap agar pemberitaan dimedia jangan lagi dibesar-besarkan. Berita ini juga sudah diketahui Kepala Dinas, sehingga ada perintah Kadis yang telah kita sampaikan tadi,” ujarnya.
Ditambahkan Kasi SMK, agar kejadian tersebut tidak terulang lagi dikemudian hari. Pihaknya telah menerapkan kegiatan profil pelajar Pancasila dan senam kesegaran jasmani (SKJ) disetiap sekolah sesuai dengan visi misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
“Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif serta berkebhinekaan global,” ujar Kasi SMK Jusup Ginting.
Disebutkannya, pihak media terkesan terlalu berat sebelah dalam pemberitaan, yang berakibat mental para siswa saat ini agak down. Padahal, jika anggota Satpol PP tidak berlari mengejar dan berteriak-teriak masuk ke lingkungan sekolah. Mungkin saja kejadian ini tak akan terjadi.
“Ini menurut keterangan dari pihak sekolah. Kalau tadinya mereka masuk dan bertanya secara pelan-pelan, para siswa tidak terpancing. Karena diusia mereka masih labil atau panas-panasnya, sehingga pantang terpancing. Namun begitu, kita patut bersyukur karena masalahnya sudah selesai,” ujar Kacabdis dan Kasi SMK mengakhiri perbincangan.
(Mawar Ginting)




