Sumaterapost.co | Pringsewu – Endro S. Yahman, Wakil ketua DPD Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Propinsi Lampung menyatakan bahwa kemiskinan, tingkat pendidikan yang masih rendah merupakan variabel yang membuat rakyat tidak berdaya secara politik dalam menggunakan hak pilihnya ditengah arus politik menjadi industri.
Hal ini dipaparkan Endro dalam sambutan pembukaan “Training Of Trainers (TOT) Saksi” di kantor DPC PDI Perjuangan Kab. Tulang Bawang, Minggu, (13 /11/2022).
Endro yang juga saat ini sebagai anggota DPR RI ini menyatakan bahwa kondisi perpolitikan sekarang mengarah pada demokrasi yang tidak sehat, demokrasi transaksional, atau disebut “politik sebagai industri”, politik seperti pabrik suara saja. Industri politik membuat rakyat disamakan dengan konsumen atau obyek. Maka bermunculah survai yang berhubungan dengan perilaku konsumen/rakyat. Dengan data, pemetaan perilaku konsumenlah yang kemudian digelontor dengan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pendidikan kesadaran politik, kesadaran akan hak-haknya sebagai warga negara untuk memilih pemimpin, wakil rakyat.
Ini sangat berbahaya dan gejala itu ada dan sudah mulai berkembang dalam sistim pemilu demokrasi untuk merebut kekuasaan, pergantian pemimpin, pemilihan wakil rakyat. Rakyat belumlah menjadi subyek yang mandiri dalam menentukan keputusan politik, hak pilihnya. Padahal pemimpin, wakil rakyat nantinya dalam fungsi ketatanegaraan yang akan memperjuangkan nasibnya ditingkat kebijakan negara yakni pemerintah.
PDI Perjuangan adalah partai kader, juga sebagai partai pelopor yang mendasarkan gerakannya ditengah masyarakat pada “mengoperasionalkan ideologi”. Ideologi sebagai “bintang penuntun” kader bergerak mengemban amanat penderitaan rakyat. Inilah yang diamanatkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri bahwa sebagai kader partai “menangis dan tertawa bersama rakyat”. Caranya seperti apa, yaitu bagaimana memberi pengertian kepada rakyat bahwa dalam kehidupan ini tidak terlepas dari politik. Rakyat, masyarakat Tulang Bawang tidak boleh abai dengan politik. Harga singkong, cabai ataupun sawit ditentukan oleh politik. Keputusan politiklah yang mempengaruhi kebutuhan dasar rakyat.
Oleh karena itu rakyat harus “melek politik”, menggunakan hak pilihnya, mandatnya secara hati-hati. Kita sebagai kader partai berkewajiban membantu mengakseskan warga terhadap fasilitas pelayanan pemerintah yang belum merata, memandirikan ekonomi keluarga, ekonomi kelompok rakyat yang belum mampu menjadi mampu. Peningkatan taraf hidup dan kemandirian inilah yang akan menuntun kesadaran politik rakyat dalam menentukan pilihan politik, memilih calon pemimpinnya, calon wakil rakyatnya.
Bagaimanakah untuk menuju kesana? Satu-satunya jalan adalah menjadikan “pengetahuan sebagai sumberdaya politik”, pengetahuan sebagai panglima, atau “power of knowledge”. Rakyat yang kurang mampu cenderung lemah dalam mengakses pengetahuan dan inilah sumber permasalahan rakyat sebenarnya. Pengetahuan sebagai salah satu alat untuk membebaskan dari belenggu kemiskinan dan mengakses fasilitas pelayanan pemerintah yang sudah disediakan dan dianggarkan.
Pengetahuan adalah sumberdaya politik, ini adalah sumberdaya yang saat ini harus dikuasai oleh kader PDI Perjuangan untuk membantu rakyat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Tutup Endro dalam sambutannya.
TOT Saksi atau Pelatihan Pelatih Saksi Daerah PDI Perjuangan Kabuaten Tulang Bawang berlangsung selama 2 hari yaitu 13-14 November 2022, bertempat di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulang Bawang.
Peserta PPSD berasal dari 15 pengurus anak cabang (PAC). Winarti Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Tulang Bawang berhalangan hadir. Sambutan ketua DPC secara tertulis dibacakan oleh wakil ketua DPC Ketut Romeo.
Dalam sambutan tertulisnya, Winarti menekankan pada keseriusan peserta dalam mengikuti PPSD. Kita sebagai kader partai harus tetap solid bergerak bersama dalam mempersiapkan dan memenangkan pemilu serentak tahun 2024. Salah satu untuk memastikan kemenangan dalam pemilu adalah pengawalan dan pengawasan suara di TPS-TPS. Kab Tulang Bawang berdasarkan data pemilu tahun 2019 terdapat 504 tps. Saksi yang kita persiapkan paling tidak sebanyak 1008 saksi, karena PDI Perjuangan setiap TPS menempatkan saksi masing-masing 2 orang. Untuk itulah kita melakukan pelatihan pelatih saksi daerah (PPSD) sekarang ini.
Winarti saat ini adalah Bupati Kab. Tulang Bawang yang akan mengakhiri jabatannya bulan depan, yaitu pertengahan Desember 2022. Dalam acara pembukaan, hadir jajaran pengurus DPC antara lain dariunsur KSB yaitu sekretaris Sopi’i dan juga menjabat Ketua DPRD, Ines Septia Saputri Bendahara dan juga saat ini menjabat anggota DPRD.
(rls/andoyo)




