Sumaterapost.co | Ogan Ilir – Proyek peningkatan jalan ruas Rantau Alai-Sirah Pulau Kilip, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel kembali menjadi sorotan masyarakat setempat, tepatnya warga Lebung Bandung.
Pasalnya, menurut MH dan HY, sejak awal proyek yang bersumber dari dana APBD tahun 2022 ini proses pengerjaannya terlihat asal-asalan. Proyek ini diduga tak sesuai spesifikasi.
Menurut keduanya, sebagai masyarakat tentu mereka sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang kembali membangunkan jalan penghubung desa ini kendati sempat diwarnai dugaan korupsi pada tahun 2021 lalu.
“Terimakasih kami ke pak Bupati Panca, dibangunkan lagi jalan ini. Tapi alangkah baiknya, bila pihak kontraktor bekerja maksimal dan profesional. Bukan hanya ngejar untung besar, pikirkan pula soal kualitasnya,”kata MH dan HY, Rabu, (16/11).
Lebih lanjut dikatakan keduanya, dari pantauan kami bisa dikatakan ini sangat buruk, tidak lebih baik dari tahun kemarin. Mulai dari proses pembersihan rumput yang hanya cukup dengan dicangkul saja. Kemudian untuk pengecoran, tingkat kekerasannya sangat kurang dan mereka malah mencampurkan batu besar di dalamnya. Saat pemadatan/perataan pun tanpa menggunakan alat berat pada umumnya.
“Bahkan parahnya lagi, proyek yang diperkirakan senilai ratusan juta rupiah ini dibiarkan terbengkalai, sudah sebulan ini kontraktornya tidak nampak di lokasi dan mereka berhenti beraktivitas,”terang keduanya.
Masih kata MH dan HY, sudah sempat kami katakan ke kontraktornya bahwa jalan buatannya ini tidak bagus mutunya padahal ini proyek jalan penghubung antar desa bukan proyek jalan dalam kampung.
“Pernah kami bilangi ke kontraktornya, kalau buat jalan itu yang bagus pak, jalan sini kan dilewati mobil truk pasir trus. Paling tidak dicor lah yang kuat kayak yang kemaren itu masih bagus, belum hancur,”ujar keduanya.
MH dan YH, mewakili masyarakat setempat meminta agar Dinas PUPR Ogan Ilir memberikan teguran terhadap pihak kontraktor untuk bekerja lebih maksimal dan laksanakan proyek peningkatan jalan ini sesuai spesifikasi dan petunjuk cara kerja pengawasnya bukan dikerjakan asal jadi.
“Kami minta Dinas PUPR Ogan Ilir turun, cek lokasi, berikan teguran pada kontraktornya dan arahkan untuk bekerja dengan benar, sesuai spek”, tutup keduanya.
(Demikian Laporan Jurnalis FC Ogan Ilir-Sumsel)




