Magelang – Setelah berhasil menggebrak Kota Semarang dengan pameran tunggal perdananya bertajuk : “Satoe”. Hanya dalam hitungan hari pelukis Goenarso kembali menggelar pameran tunggalnya di Apel Watoe Art Gallery, Jalan Badrawati 19, Tuksongo, Magelang, Jawa Tengah.
Pameran tunggal Goenarso dalam bingkai tema : “Say it With Color”.dibuka oleh owner Apel Watoe Gallery Dedy PAW, Kamis (22/12/2022), Dalam pameran tunggalnya yang kedua yang berlangsung hingga 22 Januari 2023 mendatang ini Goenarso menaja sebanyak 20 lukisan berukuran kecil dan 3 lukisan berukuran besar dengan media Acrilic On Canvas (AOC).

Mas Gun sapaan akrab salah satu punggawa Kelompok 5 Rupa ini mengatakan, pameran tunggalnya yang kedua ini sangat berarti baginya. Pameran ini merupakan sebuah tonggak penting dalam kiprahnya di dunia seni rupa.
“Saya merasa sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Mas Deddy PAW untuk berpameran di galerinya. Saya sama sekali tak menyangka dan kaget ketika untuk berpameran di Apel Watoe Gallery. Saya baru setahun lalu mulai inten melukis. Saat saya akan menggelar pameran tunggal saya yang pertama : “Satoe”, saya mengirimkan katalog ke Mas Deddy PAW untuk minta saran dan kritiknya. Tetapi malah ditawarin untuk berpameran di Apel Watoe, tentu kesempatan emas itu tak saya sia-siakan,” ujar Mas Gun.
Deddy PAW mengatakan, mengapresiasi Mas Gun untuk berpameran di galerinya, karena dalam pengamatannya meskipun baru melukis di usian sewidak, tetapi perkembangannya sangat signifikan. Lukisan-lukisannya berukuran kecil –kecil yang paling besar berukuran 1 meter kali 1 meteran.
“Ini pas dengan program Apel Watoe Gallery pameran akhir tahun bertema : “Small Thing, Great Meaning” yang sudah digelar sejak tahun 2015. Biasanya memang merupakan pameran bersama. Jadi ini merupakan pameran tunggal pertama di Galeri Apel Watoe, selain pameran tunggal saya, ” ujar Deddy PAW yang juga seorang perupa.
Mozaik Warna
Mas Gun mengusung langgam abstrak dan dekoratif yang menyajikan komposisi dan warna yang harmonis juga menawarkan narasi-narasi dibalik karyanya. Bahasa visual ditorehkan Mas Gun ke atas kanvas menjadi sebuah ungkapan personal yang tak sekadar indah tetapi penuh makna. Sedangkan tema-tema lukisannya beragam dari persoalan kehidupannya, lingkungan, social dan politik. Lukisan bagi Mas Gun merupakan juga merupakan penanda jejak denyut kehidupannya.
Pengamat seni dari Semarang Tan Markaban mengungkap bahwa karya-karya Goenarso merupakan lukisan yang intuitif art. Lukisannya sangat personal. Goenarso melukis tanpa melihat atau mencontoh gambar yang ada. “Lukisannya bukan hasil mencontoh atau mereferensi sebuah gambar. Tetapi merupakan hasil perenungan spontanitasnya. Jadi hasil lukisannya sulit diikuti atau ditiru orang lain, karena sangat personal , ” ujar Tan Markaban suatu hari.
Goenarso meskipun terhitung baru terjun ke dunia seni rupa berdasar pengamatan Tan Markaban konsistensi dan produktivitasnya tak diragukan dan sangat terjaga. Buktinya, sebelum menggelar pameran tunggalnya Goenarso kiprahnya tercatat sering pameran baik bersama Kelompok 5 Rupa dan perupa lainnya.
Sementara pengamat seni rupa Aryo Sunaryo mengatakan, goresan yang tegas dengan pewarnaan yang matang serta eksplorasi tekstur menjadi salah satu karakternya. Belakangan, dengan adanya media digital dia gemar bereksplorasi corat-coret mencipta semacam “desain” lukisan. “Semangat berekspresi perlu dicontoh. Goenarso mrrespon teknologi dan memanfaatkannya dalam berekspresi. Selain melukis, Goenarso juga berekplorasi dengan media digital,” ujar Aryo Sunaryo.
Pensiunan dosen seni rupa Unibersitas Negeri Semarang ini menambahkan, pengalamanannya bereksplorasi inilah kemudian dipraktikkan Goenarso dalam melukis di atas kanvas. Meskipun ada lukisannya yang beranjak dari bentuk nyata dan masih dikenali subyeknya.
“Kini karya-karyanya lebih banyak didominasi lukisan abstrak. Karena itu warna, raut, garis, maupun tekstur dengan berbagai komposisinya menjadi media berekspresi yang efektif. Karya lukis semi abstrak yang bernas dan indah,” tandas pesketsa handal Aryo Sunaryo (Christian Saputro)




