Aceh Timur – Sumaterapost.co, Sekitar 1 (satu) hektar kebun sawit dan ratusan batang tanaman jagung milik warga di Desa Sijudo Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh ditemukan rusak parah, diduga akibat di obrak-abrik kawanan gajah liar yang mulai masuk ke pemukiman warga setempat. Kamis 26 Januari 2023.
Menurut Aswadi yang disapa Pang Baret, yang sengaja menghubungi sumaterapost.co lewat selularnya. Lahan padi yang terletak di Dusun Sijuk Desa Sijudo mulai diinjak injak kawanan gajah. Kemarin ada 17 karung padi milik warga berantakan diinjak gajah, bahkan gubuk petani dan rumah warga juga jadi sasaran. Puluhan pohon sawit dan tanaman pisang juga dirusak, masih syukur tidak ada korban jiwa, meski lahan jagung saya juga dirusak gajah,” kata Pang Baret seraya mengirimkan vidio kawanan gajah liar melalui whatshapnya kepada media ini
Eks Kombatan GAM yang hampir sepuluh tahun silam menjadi petani dan membuka lahan jagung di kawasan Desa Sijudo ini mengungkap, bahwa kawanan gajah liar tersebut sudah berani menampakkan diri di sore hari, ” Kawanan gajah masuk ke pemukiman warga Desa Sijudo hingga ke Dusun Sijuk, bukan hanya pada malam hari, kadang pada sore hari gajah datang dan mengobrak-abrik tanaman sawit dan jagung yang ada di dusun Sijuk,” kata Pang Baret.
Setelah merusak tanaman, kawanan gajah liar tersebut, kembali lagi ke dalam hutan. “Kemarin kita lihat dan perkirakan ada sekitar 17 ekor gajah liar datang mengobrak abrik tanaman sawit dan jagung serta merubuhkan gubuk petani, namun yang sempat terekam kamera vidio cuma satu, kami tak berani mendekat gajah, gajah- gajah ini sering mengamuk” ungkapnya.
Gajah liar ini sudah sering terlihat dan mengamuk yang di kawasan Desa Sijudo dan dusun Sijuk dan ulah dari gajah liar sudah sangat meresahkan masyarakat dan sampai saat ini masih terus terjadi, ujarnya.
Untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan, karena gajah adalah binatang yang dilindungi, Pang Baret meminta kepada dinas terkait untuk mengambil tindakan pengamanan atau mengusir kawanan gajah tersebut ke dalam hutan.
“Masyarakat tidak menginginkan
kejadian serupa terjadi, oleh karena itu bagaimana cara nya dinas terkait melakukan antisipasi, supaya warga tidak mengambil tindakan yang salah, nanti kalau ada gajah yang mati, bagaimana? jangan disalahkan kami masyarakat,” cetus Aswadi.
Oleh karena nya, Aswadi mewakili petani lainnya sangat berharap agar dinas terkait berupaya melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah atau pemerintah Aceh, sehingga gangguan gajah liar di pemukiman warga, khususnya di seputaran Desa Sijudo Kecamatan Pante Bidari Aceh Timur segera dapat teratasi. (Rais Azhary)




