Dr. Hasbullah, M.Pd.I
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Founder Tadarus Kehidupan
Sumaterapost.co, Pringsewu – Puasa Ramadhan ibadah yang wajib bagi setiap muslim, sebagaimana yang disampaikan dalam rukun Islam. Ibadah puasa Ramadhan adalah aturan agama Islam yang harus ditaati oleh setiap Muslim sebagai bukti keislamannya dan keimanannya. Maka dalam perjalanannya puasa Ramadhan merupakan ketetapan dari Allah Swt. yang telah dijalankan oleh Rasul dan para sahabat sehingga telah ada syarat, rukun serta yang membatalkannya. Dapat dipahami bahwa puasa yang dirasakan hari ini oleh umat muslimin, telah dirasakan juga oleh umat-umat sebelumnya.
Puasa Ramadhan diwajibkan kepada umat Muslim yaitu di bulan Syaban tahun ke-2 Hijriah, artinya bahwa puasa ini dikerjakan Nabi Muhamad Saw. ketika telah hijrah ke Yatsrib. Sebelum hijrah Nabi Muhamad Saw. mengerjakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Setelah ada perintah puasa Ramadhan yang diperintahkan Allah Swt. sebagaimana dijelaskan pada surat Al Baqarah:183, maka puasa Asyura menjadi puasa sunah. Puasa Ramadhan adalah sarana umat muslim untuk meningkatkan ketakwaan. Bahkan bagi mereka seorang muslim yang tak sanggup dan tidak mampu mengerjakan puasa Ramadhan, maka wajib baginya untuk membayar fidyah.
Dapat kita pahami bahwa puasa tidak hanya dijalankan oleh umat nabi Muhammad Saw. namun juga pernah dikerjakan oleh umat nabi-nabi selum nabi Muhammad Saw. Hal ini dapat kita lihat dari sabda Rasulullah Saw. “Puasa paling utama adalah puasa saudaraku Nabi Daud ‘alaihisalam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari”. (HR. An Nasa’i). Dari keterangan ini memperkuat bahwa umat selum Nabi Muhamad Saw. telah ada ibadah yang bernama puasa, walaupun berbeda pada tata cara pelaksanaannya. Namun yang harus kita yakini bahwa ibadah tersebut bertujuan untuk taat kepada Allah Swt. (Takwa).
Pilar Puasa Ramadhan
Penting kiranya untuk setiap muslim yang menjalan ibadah puasa Ramadhan, memahami pilar (tiang) agar puasa yang dijalankan tetap kokoh dan menghasilkan kebaikan untuk diri dan orang di sekitarnya. Karena salah satu pelajaran yang dapat diambil dari puasa Ramadhan adalah bertumbuh dan suburnya sikap serta sifat sosial kita sebagai orang beriman dan manusia seutuhnya. Ramadhan bukan hanya bulan di dalamnya dianjurkan untuk berpuasa, namun jauh dari itu bulan Ramadhan mengajak orang beriman untuk juga saling berbagi, mengingatkan, menguatkan dan mendoakan.
Tulisan ini mencoba untuk menyampaikan tiga pilar puasa Ramadhan, walaupun penulis meyakini ada juga pilar lainnya. Adapun pilar tersebut adalah sebagai berikut: Iman menjadi titik awal mula seorang muslim diwajibkan berpuasa. Seorang muslim yang meyakini Allah Swt. sebagai Tuhan dan Nabi Muhamad Saw. sebagai Rasul. Termasuk di dalamnya beriman kepada Malaikat, Kitab Al Quran dan kitab sebelumnya, meyakini hari akhir serta meyakini takdir Allah Swt. maka ia wajib berpuasa. Pilar ini menjadi penting karena tentunya ini menjadi pintu masuk pertama agar ibadah di bulan Ramadhan puasa salah satunya diterima oleh Allah Swt. sebagai bentuk ibadah.
Apakah iman itu?. Pertanyaan ini harus dijawab dengan benar. Jika merujuk kepada Quran surat Al Anfal ayat 2-3, maka orang beriman itu adalah orang yang bila disebut Asma (Nama) maka bergetar hatinya, jika dibacakan ayat-ayat Allah baik itu qauniyah maupun qauliyah maka bertambah keyakinannya, orang yang berserah diri hanya kepada Allah, mendirikan sholat dan terakhir orang beriman adalah mereka yang dengan sadar membagi rezeki yang telah diberikan oleh Allah Swt. baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
Pilar kedua, adalah Ilmu. Ilmu menjadi penting dalam memahami dan menjalakan segala bentuk syariat yang ada dalam bulan Ramadhan terutama puasa. Karena ada syarat dan rukun puasa Ramadhan maka ilmu menjadi penting. Sehingga Ramadhan dijalankan dengan penuh hikmah dan pelajaran bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar namun menjadikan diri jauh lebih baik dan berarti dalam kehidupan. Islam sebagai agama Rahmatan lil alamin tentunya harus dijalankan berdasar ilmu, sehingga apa yang dikerjakan merupakan kebenaran yang memiliki dasar dan dalil.
Puasa Ramadhan dengan segala macam ibadah lainya, menjadikan seorang muslim bertakwa adalah karena Ilmu. Tentunya puasa orang berilmu akan berbeda dengan mereka yang tidak berilmu. Sebagai mana dijelaskan dalam Al Quran Surat Az Zumar ayat 9 Allah Swt. berfirman “Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui”. Bahkan ayat lain orang berilmu ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt. “Allah akan meninggikan orang-orang beriman dan orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al Mujadilah: 11). Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan pilar dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Pilar ketiga, Amal. Amal yang menjadikan suatu perbuatan baik, dikerjakan oleh manusia yang bertujuan mengharap Ridha Allah Swt. Seperti halnya puasa Ramadhan adalah ibadah hanya mengharap Ridha dari Allah Swt. Syeh Muhammad Al-Ghazali menjelaskan amal diartikan setiap usaha keras yang dikorbankan buat berkhidmat terhadap agama. Amal merupakan cara untuk menunjukkan aktivitas manusia yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dengan maksud dan tujuan tertentu.
Amal merupakan pilar yang menunjukkan dan menggambarkan bahwa Ibadah puasa Ramadhan memiliki nilai serta makna positif bagi kehidupan manusia yang beriman. Sehingga seorang yang berpuasa dengan pilar amal ini, akan menghadirkan nilai manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat serta umat manusia secara keseluruhan bahkan manfaat bagi alam semesta. Maka puasa yang dikerjakan dibulan Ramadhan bukan saja menguatkan Tauhid kepada Allah Swt. namun juga mampu menebarkan Tauhid sosial untuk kebaikan hidup manusia secara utuh.




