Sumaterapost.co, Medan – Melaksanakan ibadah puasa, bersedekah maupun ibadah lainnya karena dorongan iman maka ibadah itu diterima Allah SWT.
Hari Raya Idul Fitri untuk memperkuat silaturahim jangan ada di antara kita yang memutuskan silaturahim. Ingat, tidak masuk.surga yang memutuskan silaturahim.
“Jangan ada di antara kita yang.memutuskan silaturahim,” ingat Al Ustadz H Susanto, S.THL,SPdi saat menjadi Khatib Shalat Idulfitri 1444 H di Masjid Al Mukhlisin Jalan Bakti Utara Gaperta Ujung Kelurahan Tanjung Gusta Medan Helvetia, Sabtu 22/4/2023 H. Sedangkan Imam Oori Al Hafidz Muhammad Roshan Ramadhan.
Susanto mengingatkan jangan merasa bangga dengan harta yang kita miliki.Karena harta milik Allah. Berkasih sayang dengan tidak memandang agama. Jangankan degan yang hidup, orang meninggal pun kita bersilaturahim. Datang ke rumah duka atau berziarah ke kuburannya.
Apalagi yang hidup. Mari kita berjabat tangan bermaaf maafan. Allah mengampunkan dosa kita. Dengan berpuasa karena iman, bersalaman mampu.menggugurkan dosa. Tidak ada manusia yang tidak ada dosa
“Terkadang kita menyakiti saudara- saudara kita. Segera ulurkan tangan minta maaf karena kita tidak tahu orang itu pernah kita sakiti. Jangan samakan orang lain baik selalu dengan kita. Mungkin saja dengan ucapan kita menyinggung perasaannya. Segera berjabat tangan minta maaf,” harap Ustadz Susanto.
Orang tua kita lanjutnya sanggup berkerja keras demi menghidupi anaknya. Bila orangtua kita bertanya terkadang sampai hati kita membentaknya. Padahal orangtua kita sangat mementingkan anaknya bahagia. Anaknya sejahtera. Tapi kita sampai hati membentak ibu bapa kita.
“Apakah kita sadar, nama kita dipanggil Allah nanti di yaumil mahsyar di depan orangtua kita. Bayangkan ketika Idulfitri tiba jangankan kita pulang menjenguk pun tidak. Kalau jauh tak sempat pulang telponlah orangtua kita,” ingat Ustadz Susanto.
Nanti suatu waktu akan terasa manakala orangtua kita tidak ada lagi. Mereka kembali ke Ilahi Rabbi. Kita merindukan suaranya pun tak terdengar lagi.
Selain itu marilah berkasih sayang dengan saudara kandung. Mamak kita sudah berpesan agar si kakak atau si abang menjaga adiknya. Tak juga dipikirkan abangnya.
“Berhari-hari abang tak bercakap dengan adiknya gegara harta warisan. Sekarang jangan lagi seperti itu tapi berkasih sayanglah dengan saudara kita,” ingat ustadz di hadapan ratusan jemaah yang sempat menangis terisak mendengar khutbah itu.
Sebelumnya Ketua BKM Al Mukhlisin, Dr H Maswandi SH,M.Hum dalam sambutannya menyatakan hari ini Idulfitri kita kembali kepada fitrah. Bersih dari segala dosa seperti bayi yang baru lahir
Fitrah penuh kebahagian dan kesejahteraan
Pantaslah bersyukur kepada Allah. Begitu banyak nikmat Allah tak mampu kita hitung.
Alhamdulillah hari kita dikumpul.oleh Allah
untuk melaksanalan Shalat idulfitri
Salawat kita limpahkan kepada Rasulullah, keluarga dan sahabatnya semoga kita mendapat sufaat dari Rasulullah di yaumil mahsyar kelak.
Dalam kesempatan itu,.Buya Maswandi juga menyebutkan bahwa panitia zakat.sudah melaksanakan pembagian zakat fitrah sebanyak Rp 30 juta lebih termasuk zakat mal dan fidiah.
“Terima kasih kepada panitia atas kerja keras kepada pak Sugito dan sekretaris Sugio. Dana yang terkumpul sebanyak Rp 30 juta dan terus disalurkan. Kita juga terus meningkatkan pelayanan bagi jemaah sehingga jemaah lebih nyaman dalam beribadah,” ujar Buya Maswandi.(tiar)




