Pesawaran (SP) – Mengenakan kostum serba hitam berbelit selendang, seperti khas penari jaran kepang (kuda lumping,red) Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran dari partai Gerindra, Evi Susina, SH ini melenggang ketengah lapangan dan berbaur bersama puluhan penari jaran kepang, di Lapangan PLN Desa Gedong Tataan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Senin 1 Mei 2023 lalu.
Bak seorang sri kandi, Evi Susina, melenggak lenggok mengikuti irama gemelan. Sebagai wakil rakyat, sosok Evi memang memang begitu melekat dimata masyarakat bawah di walayah Pesawaran. Dirinya tanpa canggung langsung menuju ketengah arena berbaur dengan rakyat jelata mengikuti irama gamelan dan kendang. Sembari sesekali menyapa warga yang ikut menari, politisi Partai Gerindra tersebut terlihat semangat berjoget.
Pementasan sebanyak puluhan penari jaran kepang atau kuda lumping dari berbagai desa di kabupaten yang berjuluk Bumi Andan Jejama itu, merupakan puncak peringatan tradisi Sedekah Turonggo Japung Wargo Manunggal. Riuh tepuk tangan penonton dan gerak rancak tarian kian menambah semarak suasana.
Tak sekadar menari, serangkaian ritual telah dijalani Anggota DPRD Pesawaran sebelum mengikuti pertunjukan hiburan seni tradisional yang melibatkan puluhan penari jaran kepang dari berbagai desa di Kecamatan Gedong Tataan tersebut.
Ritual diawali dengan bacaan doa di depan panggung dengan beragam sesaji. Antara lain dua buah tumpeng lengkap dengan dua ekor ingkung, air bertabur kembang tujuh rupa, beberapa butir kelapa muda, serta aneka jajanan pasar.
Aroma dupa tang menyeruak menadakan bahwa acara kuda kepang telah dimulai.
Meski tidak menyelesaikan tarian hingga tuntas satu babak, ratusan warga yang memadati di sekitar lapangan merasa terhibur dengan aksi enerjik dari para penari Turonggo Japung Wargo Tunggal membawakan tarian jaran kepang. Nyaris tak terlihat jika para penari dadakan yang bahkan tanpa latihan sama sekali. Gerakannya mampu menyesuaikan penari lainnya dan tampak kompak bersama rombangan dari Anggota DPRD Pesawaran sehingga menyita perhatian semua penonton.
Sementara itu dalam penuturannya, Evi Susina, SH yang juga Pembina Jaran Kepang Turonggo Japung Wargo Manunggal berharap, pementasan kolosal yang melibatkan puluhan penari jaran kepang dapat diselenggarakan setiap tahun. Bahkan jika ini rutin digelar selama tiga tahun berturut-turut, seni budaya khas Jawa ini akan tumbuh kelestariannya di seluruh masyarakat Pesawaran, khususnya orang Jawa, dan terutama pemain dan pecinta seni tradisional Jaranan.
“Pemerintah bisa mendorong kesenian ini, atau bisa jadi pagelaran itu menjadi festival tahunan. Sedangkan tugas pelaku seni yakni mengader, menyiapkan pelatihan yang baik sehingga tarian kuda lumping tidak asal joget saja. Gerak tari kuda lumping juga bisa menghasilkan koreografi yang nikmati dengan keindahan seninya,” pintanya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Pesawaran ini.
Ketua FC-PIRA Pesawaran ini juga menambahkan, tradisi jaran kepang diharapkan menjadi satu kekuatan pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Pesawaran. Karenanya masing-masing kelompok harus menjaga kesenian asli daerah, sehingga seni budaya jaran kepang bangkit kembali setelah sekian tahun mati suri.
Senada yang dikatakan, Ketua Paguyuban Seni Budaya Kuda Lumping Turonggo Japung Wargo Manunggal, Ramli berharap, agar dengan keberadaan hiburan seni tradisional jaran kepang yang ada di Kabupaten Pesawaran itu,salah satu tujuannya adalah untuk mengalobirasikan antara suku Jawa dan Lampung agar bersatu, guyup dan rukun saling asah asih asuh lantaran dari seni budaya kuda lumping, khususnya Jaran Turonggo Japung Wargo Manunggal.
“Dengan berkibarnya Jaran Turonggo Japung Wargo Manunggal di Pesawaran bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat Pesawaran dengan berbagai suguhan hiburan jaran kepang di setiap even-even yang digelar,” tutur Ramli.
Selain itu juga, Rambi berharap adanya keperdulian dari Pemkab Pesawaran terhadap budaya seni Jaran Kepang, khususnya bagi pengrajin sentra produksi jaran kepang.
“Karena pelestarian budaya seni tradisional jaranan ini memiliki pengaruh besar pada perekonomian masyarakat pedesaan di wilayah Pesawaran, terutama para pengrajin jaran kepang. Namun keperdulian pemerintah setempat, belum nyata dirasakan pengrajin,”tegas Ramli.
Ia juta tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Evi Susina, SH sebagai Pembina Paguyuban Jaran Kepang Turonggo Japung Wargo Manunggal yang telah memberikan motipasi, arahan, serta masukan yang bermanfaat bagi kejayaan Jaran Turonggo Japung Wargo Manunggal sendiri.
” Saya atas nama anggota Jaran Turonggo Japung Wargo mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu anggota DPRD Pesawaran yang selama ini mau perduli dan merangkul para pelaku seni jaran kepang. Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada ibu Pembina Jaran Turonggo Japung Wargo yang susah payah membantu baik secara fikiran maupun secara materi, demi kemajuan dan ke eksisan paguyuban kami,”pungkasnya. (Zainal).




