Pesawaran (SP) – Pesta demokrasi lima tahunan tinggal hitungan bulan lagi. Namun peserta Pemilu sudah memanaskan persaingan untuk Perhelatan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Beberapa waktu lalu para parpol sudah mendaftarkan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) ke KPUD setempat. Mereka yang akan bersaing dalam mendapatkan posisi di Parlemen.
Kendati demikian, keberadaan Bacaleg tentunya mencari peluang dalam memuluskan persaingannya agar bisa menjadi anggota DPRD. Salah satunya, dengan mencari kendaraan atau Parpol lain.
Di Kabupaten Pesawaran, beberapa politisi yang sebelumnya masing-masing bertarung di sebuah Parpol. Kali ini ada yang masih tetap konsisten dengan Parpol yang ia kendarai sebelumnya. Namun ada juga yang harus mencari kendaraan lain guna memudahkan tujuan mereka untuk duduk di Parlemen ditingkatan daerah.
Informasi yang dihimpun media ‘SUMATRA POST’ saat bincang santai usai mengadakan silahturahmi ke masyarakat, Selasa 1 Juni 2023, seperti, mantan legislator Hanura Pesawaran, Rohman.
Pileg 2024 mendatang, pria yang akrab disapa Aak Oman memilih partai Demokrat sebagai tujuaanya dalam memanaskan persaingan tingkat DPRD Pesawaran di Dapil 6.
Selain itu, ada nama Supriyadi atau yang akrab disapa Mas Yat. Mas Yat pada Pileg 2019 sebagai kontestan untuk DPRD Pesawaran melalui Hanura.
Kali ini Supriyadi bergabung di PPP sebagai Bacaleg DPRD Pesawaran untuk Dapil 1 (Kecamatan Gedondong).
Kemudian politisi asal Hanura, Supriadi. Supriadi merupakan mantan anggota DPRD Pesawaran 2 periode ( 2014-2019.). Saat ini Supriadi bergabung di PKB sebagai Bacaleg DPRD Pesawaran.
Bang Rohman mengungkapkan, bahwa keberadannya di Demokrat saat ini menjadi salah satu Bacaleg.
Menurut dia, bergabungnya Demokrat tidak lepas dari pertimbangan serta potensi peluang dalam perhelatan Pileg 2024.
“Saya memilih Demokrat karena secara struktur dari pusat hingga daerah memiliki keterwakilan di Parlemen. Tentu ketika saya nantinya menjadi anggota DPRD Pesawaran sangat memudahkan saya membangun komunikasi terhadap aspirasi masyarakat yang perjuangkan,” kata Oman di suat kesempatan belum lam ini.
Sementara, Supriadi mengaku lebih menginginkan suasana baru. Ia bergabung di PKB setelah bersama Hanura yang terbilang cukup lama.
“Soal pindah partai adalah hal yang biasa. Itu sudah lumrah. Karena pada prinsipnya seorang politisi punya tujuan dalam mewujudkan keinginannya ke Parlemen,” tandasnya.
Sekedar diketahui, sejumlah politisi memilih pindah partai jelang Pemilu 2024. Mereka di antaranya Supriyadi (dari Hanura ke Partai PPP), Rohman (dari Hanura ke Partai Demokrat), Supriadi ( dari Hanura ke Partai PKB, Gusnawan dari Nasdem ke PKS). (Zainal)




