Pesawaran (SP) – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dianggap oleh Evi Susina, SH sebagai salah satu wujud untuk memupuk dan menumbuhkan kembali semangat nasionalisme. Bahkan Evi Susina mengajak warga Indonesia untuk menjadikan momentum ini sebagai penyemangat dalam membangkitkan nasionalisme.
“Peringatan hari kesaktian pancasila ini mestinya dapat menancapkan kembali semangat nasionalisme kita, semangat kecintaan kita pada Pancasila, menancapkan kembali semangat nasionalisme kita,” katanya, Senin 5 Juni 2023.
Selain itu, kata Anggota DPRD Pesawaran dari Fraksi Gerindra ini, hari kesaktian Pancasila juga harus didorong agar membangkitkan kecintaan generasi bangsa pada Pancasila.
Disampaikan calon anggota DPRD Kabupaten Pesawaran daerah pemilihan 1 Kecamatan Gedong Tataan dari Partai Gerindra ini, bahwa selaku generasi bangsa tidak boleh melupakan sejarah. Karena itu negara ini selalu mempertingati hari-hari penting nasional, termasuk hari kesaktian Pancasila.
“Sejarah mengingatkan tentang adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Pancasila mengandung makna yang amat penting bagi sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Karena itulah Pancasila dijadikan sebagai dasar negara ini,”ungkap Wakil Ketua Komisi II DPRD Pesawaran itu.
“Artinya segala tindak tanduk dari orang-orang yang termaktub sebagai warga negara dari republik yang bernama Indonesia, haruslah didasarkan pada nilai-nilai dan semangat Pancasila. Apakah dia sebagai seorang politisi, birokrat, aktivis, buruh, mahasiswa dan lain sebagainya. Akan tetapi banyak kenyataan yang bisa membuktikan bahwa nilai-nilai dan semangat Pancasila sudah kurang membumi saat ini,” imbuhnya.
Hanya saja kata Evi Susina, saat ini semangat Pancasila sudah kurang membumi. Hal itu bisa dilihat dari kebersamaan dan persaudaraan yang mulai melemah.
“Salah satu bukti bahwa semangat dan nilai Pancasila tidak membumi di negeri ini adalah terlihat dari kebersamaan dan persaudaraan kita yang mulai melemah. Padahal dilihat dari sejarahnya bahwa bangsa ini dari awalnya adalah bangsa yang kaya akan keberagaman. Kaya akan perbedaan,” paparnya.
Ia melanjutkan, bahwa keberagaman menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa. Karena itu, keberagaman tidak perlu dihilangkan. Dia hanya perlu dihargai, dihormati dan diperlakukan secara adil.
“Kesaktian di sini bukan diartikan pancasila secara aktif mampu melakukan sesuatu, melainkan pandangan serta nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila mampu ditransformasikan oleh komponen bangsa dalam kehidupan berbangsaan dan bernegara,” pungkasnya. (Zainal)




