Sumaterapost.co – Pematang Siantar | Pembangunan Mega Proyek di Eks Gedung Olahraga (GOR) Kota Pematang Siantar Ancam keselamatan pengguna jalan, pasalnya ketika truk truk pengangkut material hilir mudik melintas di inti Kota, banyak material yang berjatuhan serta berceceran ditengah jalan.
Dampak yang ditimbulkan, menyebabkan jalanan menjadi kotor dan berdebu.
Hal ini yang disampaikan beberapa warga masyarakat yang bertempat tinggal disekitaran lokasi mega proyek tersebut.
Senin (14/08/2023).
“Banyaknya tanah serta batu batu kecil berjatuhan dari Dam Truk yang sarat muatan pengangkut material, sebabkan jalan menjadi kotor bang, kalau siang hari ketika cuaca panas dan sedang terik teriknya matahari, banyak debu yang beterbangan hingga mata terasa perih, apalagi lokasi proyek ini dekat dengan gerbang sekolah, kasihan anak anak itu, tiap hari menghirup debu, bisa bisa sesak napas mereka bang, akibat banyaknya debu yang beterbangan sampai ke Jalan Ahmad Yani dekat Lampu Merah,” sebut Andi seorang penarik Betor khas Kota Siantar.
Lain lagi halnya dengan Zul,yang sehari hari lewat melintasi jalan tersebut ketika hendak berangkat kerja,” kalau musim hujan jalan menjadi berlumpur dan sangat licin untuk dilalui, harus Ekstra hati hati kita melewati nya, silap sedikit bisa jatuh terjerembab kita bang, siapa yang mau bertanggung jawab,” ujarnya.
Hal yang sama dikeluhkan juga oleh Juntak, tukang tambal ban yang kesehariannya mangkal di depan SMP Negeri I mengatakan kepada kru media, sangat keterlaluan kali mereka ini lae (pihak proyek), mereka yang dapat duit, awak makan abu tiap hari dibikinya,, harusnya jalan ini setiap hari mereka siram dengan air, agar tak banyak kali debunya,mentang mentang kita orang kecil, dimana hati nurani mereka, ujar Juntak dengan nada geram.
Hasil pantauan Kru Media dilapangan, benar apa yang dikeluhkan oleh Warga, terlihat tumpahan Tanah yang berserakan di jalan, apalagi sekarang ini lagi musim penghujan, terlihat sepanjang Jalan Merdeka genangan air bercampur lumpur dimana mana, jalan terkesan jorok dan kumuh tanpa adanya perhatian sedikit pun dari pihak pengelola Proyek.
Masalah ini awak media sampaikan kepada Kepala Dinas lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pematang Siantar Dedi Tunasto melalui pesan WhatsApp, “kesini aja hubungi bang.” Sebutnya, sambil mengirimkan nomor handphone seseorang, dan begitu juga ketika kru media konfirmasi kepada Ka Kan Sat Pol PP Kota Pematang Siantar Pariaman Silaen, hingga berita ini naik ke Redaksi, belum juga ada memberikan jawaban.
Sepertinya Pariaman alergi berbicara kepada awak media.(ns*)




