Ogan Ilir – Sehubungan dengan informasi dan data tentang adanya dugaan KKN di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2022.
Corporation Anti Corruption Agency (CACA) Sumsel menyambangi Kejaksaan tinggi Sumatera Selatan untuk melaporkan adanya indikasi dugaan korupsi Kepala Dinas PUPR, PPK, dan pihak ketiga/kontraktor di Kabupaten Ogan Ilir, Senin (11/09/23).
Dalam aksinya menyambangi kejaksaan tinggi CACA yang di kordinator oleh Reza Fahlepie mengatakan agar pihak Kejaksaan Tinggi memanggil dan Memeriksa Kepala Dinas PUPR, PPK, dan pihak ketiga/ kontraktor di Kabupaten Ogan Ilir.
“Proyek pengerjaan peningkatan jalan Burai-sakatiga baru pengerjaan saja sudah Viral kenapa karena pekerjan tidak sesuai spesifikasi, Beluma apa-apa jalan sudah retak-retak dan aspal mudah terkelupas di pegang dengan tangan” dan pengerjaan ruas jalan kota daro-sungai lebung adanya temuan BPK kelebihan sekitar 1 miliar
ujar reza.
Lanjut nya lagi Reza mengatakan tentang pengerjaan pemeliharaan berkala, proyek tumpang tindi di pemulutan Selatan cuma pengerjaan ada di pemulutan induk .Reza meminta agar pihak kejaksaan tinggi Jangan menutup mata cepat di tindak lanjut,”tegasnya.
Terkait mengenai adanya Indikasi korupsi Kekurangan volume atas 36 paket pekerjaan belanja modal pada dinas PUPR kabupaten Ogan Ilir sebesar Rp. 8.432.125. Dan Mutu enam paket pekerjaan belanja modal pada dinas PUPR Tidak sesuai Spesifikasi Kontrak Sebesar Rp.4.485.894.926.
Dimana pekerjaan itu di kerjakan oleh pihak ketiga yang dikerjakan oleh CV .TRIDA SARANA sebesar Rp.8.733.600.000 pekerjaan Peningkatan Jalan Burai- Sakatiga, dan CV. RIZKY FITRIA MARISYA sebesar Rp.4.956.000.000 pekerjaan peningkatan Jalan Ruas Kota Daro- Sungai Lebung, Serta ARKANA SARANA MANDIRI pemeliharaan berkala Ulak Aur Standing -Jakabaring.
Laporan aksinya corporation anti korruption agency(Caca) langsung di terima oleh perwakilan kejaksaan tinggi Sumsel bapak Bunia,”laporan akan kami tindak lanjut dan kita cocokan dan telaah “katanya singkat.
Di tempat berbeda Salah satu masyarakat yang tidak mau di sebut namanya mengatakan ” Kami sangat kecewa dengan pengerjaan pengaspalan dan pengecoran selesai pengejaran baru seumur jagung sudah retak -retak dan aspal mengelupas dgn mudahnya pake tangan,”ujarnya.
Lanjutkan saat di tanyakan berapa anggaran ayang di anggarkan pengenai proyek tersebut sekitar17 miliar,”tutupnya. Demikian Kabar Laporan Jurnalis Indonesia Ogan Ilir-Sumsel




