Sumaterapost.co – Sergai | Dalam upaya mengejar target penurunan stunting yang lebih cepat, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menggelar rapat koordinasi yang strategis, di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (29/9/23).
Wakil Bupati Sergai, Adlin Tambunan, yang juga Ketua TPPS, mewakili komitmen kuat untuk mengatasi masalah kesehatan balita stunting. Mewakili Wabup Sergai, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kahar Effendi, S.Sos mengatakan, menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Sergai menghadapi kenaikan prevalensi stunting sebesar 1,1%, mencapai 21,1% dari 20% pada tahun 2021. Ini melebihi batas normal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO), yaitu di bawah 20%.
“Upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting yang telah dilakukan di Sergai adalah dengan mencari dan menangani penyebab langsung dan penyebab tidak langsung yang dilakukan melalui pendekatan secara menyeluruh melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif,” ujarnya.
Wakil Bupati Sergai menjelaskan bahwa upaya penurunan stunting melibatkan intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif, dengan fokus pada akar masalah penyebab stunting. Dia menekankan perlunya konvergensi program jangka panjang yang melibatkan berbagai sektor dan pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, organisasi profesi, dan sektor swasta.
Terkait target ambisius, Wakil Bupati menyatakan komitmen semua pihak untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Dia menyoroti pentingnya integrasi intervensi gizi sensitif dalam mencapai tujuan ini.
“Tujuannya menyelaraskan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian kegiatan antar sektor, pemerintah, masyarakat, organisasi profesi dan swasta dengan mendapat dukungan dari semua pihak. Mulai tingkat Pemkab, kecamatan, hingga pemerintahan desa, dan non pemerintah,” imbuhnya.
Selanjutnya, pertemuan ini juga dianggap sebagai wahana evaluasi dan pemantauan terhadap koordinasi percepatan penurunan stunting pada tahun 2023. Semua pihak yang terlibat diharapkan dapat bekerja sama maksimal untuk memastikan program-program intervensi berjalan dengan baik.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, dr. Helminur Iskandar Sinaga, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun koordinasi, komitmen, dan sinergi dalam penanggulangan stunting di Sergai.
Dalam rangka mencapai hasil yang diharapkan, kelima target utama yang ingin dicapai adalah meningkatnya pemahaman lintas sektoral tentang pemantauan status gizi e-PPBGM, pemahaman tentang peraturan No. 73 tahun 2022 mengenai penurunan stunting, peran Tim Pendamping Keluarga (TPK), serta dukungan lintas sektoral terhadap penganggaran pelaksanaan TPK dan, yang terpenting, menurunnya prevalensi stunting di Sergai.
Dalam rapat yang dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk pihak Bapedalitbang Sergai sebagai narasumber, diharapkan tercipta kerjasama yang kokoh untuk mencapai target penurunan stunting yang ambisius.
Reporter, Bambang Sujatmiko.




