Pesawaran (SumateraPost.co) – Polemik antara Kades Way Layap Drs. Hi. Saiful Anwar, M.Si dengan wartawan salah satu media lokal yang bertugas di Kabupaten Pesawaran berujung damai.
Diketahui, kesalahan pahaman antara awak media dengan Kades Way Layap Syaiful Anwar lantaran di duga adanya pengusiran terhadap salah satu wartawan yang hendak melakukan peliputan pada kegiatan rapat internal Desa Way Layap sehingga adanya ketersinggungan bagi salah satu wartawan tersebut.
Berhubungan hal itu, Kepala Desa Way Layap Drs. Hi. Syaiful Anwar, M.Si saat memenuhi undangan insan pers yang tergabung di IWO dan PPPWI di Kantor Organisasi Wartawan FMPB yang beralamat di Jalan Raya Kedondong tepatnya tidak jauh dari RSUD Pesawaran, Selasa 31 Oktober 2023.
Menurut Syaiful dalam keterangannya mengatakan kedatangan dirinya ke Kantor FMPB dalam rangka memenuhi undangan lisan dari para awak media.
“Ya kedatangan saya kesini memenuhi undangan mereka dan menjelaskan kesalahan pahaman ini agar tidak berlarut-larut,”ujar Syaiful dalam keterangannya.
Dikatakan pria yang baru menjabat sebagai Kades Way Layap ini pun menjelaskan, bahwa merucutnya persoalan pengusiran terhadap wartawan pada saat berlangsungnya kegiatan Rakor dengan para aparatur desa apa yang dikatakan pada media itu tidak benar.
“Itu tidak benar kalau saya melakukan pengusiran pada peristiwa itu. Ini hanya kesalahan paham atau hanya karena mis komunikasi saja,”ungkapnya.
Pada peristiwa tersebut, sambung Syaiful, saya hanya menyuruh wartawan itu untuk menunggu diluar ruangan, karena kami sedang melakukan rapat interen dan mungkin, dia (wartawan,red) menyalah arti dari perkataan saya alias salah paham.
“Pada waktu itu, saya kira wartawan itu adalah warga saya yang hendak ada keperluan di desa atau hendak perlu sama saya, sehingga saya menyuruhnya menunggu diluar karena pada waktu itu sedang berlangsungnya kegiatan rapat,”bebernya.
Bilamana, lanjut Syaiful, perkataan saya dianggap perkataan “pengusiran” atas nama Pemdes Way Layap, kami mohon maaf kepada insan pers.
“Oleh karenanya dengan kedatangan kami ke kantor organisasi wartawan ini tidak lain hanya untuk menyambung silahturrohim dan meluruskan persoalan yang terjadi, karena saya beranggapan bahwa insan pers merupakan mitra dari pemerintah,”tuturnya.
“Sekali lagi, hal ini hanya kesalahpahaman saja. Ini karena ketidak tahuan saya saja, karena saya mengira wartawan itu adalah warga saya, karena saya tidak melihat wartawan tersebut memakai atribut kewartawanan,”pungkasnya
(Zainal)




