KAUR – Berbagai macam cara untuk menambah penghasilan demi membantu ekonomi keluarga. Salah satunya berjualan lontong sayur, nasi uduk dan ketupat tahu.
Namanya Tuti (49), setiap hari ia bangun pukul tiga pagi guna mempersiapkan bahan untuk membuat lontong sayur, nasi uduk dan ketupat tahu. Usai disiapkan, ibu dua putra ini langsung memasaknya hingga matang.
Setelah memasak tak ketinggalan Tuti mengerjakan sholat subuh, usai sholat ia membawa dagangannya ke kios yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten Kaur. Masyarakat setempat menyebutnya Sentra Kuliner, lokasinya tepat berada di depan lapangan Bintuhan, atau disamping kanan belakang kantor pos Kaur.
Tuti bertutur, berjualan seperti dirinya ada saja suka dukanya, kalau hujan deras sedang melanda terkadang pulang tidak membawa uang. Tapi kalau hujan hanya gerimis saja, uang yang didapat cukup lumayan.
Dikatakan, di Sentra Kuliner Bintuhan,
beragam suku yang berjualan, ada suku Sunda, Jawa, Padang dan Betawi. “Dagangannya berbeda-beda. Yang pasti harga terjangkau,” jelas Tuti yang merupakan warga asli Pasar Baru, Bintuhan, Kabupaten Kaur.
Menurutnya, apa yang ia lakoni tak lain untuk membantu ekonomi keluarga. Apalagi saat ini salah seorang buah hatinya sedang menempuh pendidikan sekolah menengah atas.
“Sabtu-Minggu paling rame pembelinya, Rp. 300- hingga 400 ribu uang yang saya bawa pulang,” ungkap wanita yang telah tujuh tahun berjualan di Sentra Kuliner.
Untuk waktu berjualan hanya setengah hari saja, sejak pukul enam pagi sampai dengan pukul 12.00 WIB. Akan tetapi jika sedang ramai, belum jam 12 siang dagangan sudah habis terjual, terang Tuti. Agustiawan.




