Semarang – PT. Marimas Putera Kencana produsen minuman menggelar pelatihan membuat Ecobrick secara gratis alias tak berbayar. Gelaran Program Marimas Ecobricks tahun 2024 ini kembali dibuka n Ecobricks secara gratis di sepanjang tahun 2024.
Kali ini Marimas Ecobricks berkolaborasi menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. Pelatihan Ecobrick Marimas tahun 2024 ini akan dilaksanakan di Taman Ecobricks Kota Semarang berlokasi di Area Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang., Jalan Tapak Tugurejo, Kecamatan Tugu, Semarang.
Humas PT. Marimas Putera Kencana Lantip Widodo mengatakan Marimas Ecobricks merupakan salah satu Program Marimas sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan Marimas dengan cara mengelola plastik dan mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan plastik-plastik yang tidak terpakai menjadi Ecobricks.
“Pelatihan Marimas Ecobricks 2024 ini dilakukan di Taman Ecobricks Kota Semarang agar masyarakat sekaligus mengenal pemanfaatan ecobricks selain menjadi meja kursi, bisa juga menjadi taman. Masih di dalam satu lokasi, masyarakat juga bisa melihat-lihat Taman Kehati untuk mengenal berbagai keanekaragaman hayati yang kita miliki,” jelas Ood panggilan karib Lantip Widodo pada Sumatera Post di kantornya.
Lebih lanjut, Ood menandaskan, bahwa, pelatihan Marimas Ecobricks ini terbuka untuk umum, siapapun boleh ikut, baik pelajar, mahasiswa, PKK ataupun Komunitas Masyarakat, semua kalangan boleh mengikuti kegiatan ini dan gratis.
Berminat ? untuk informasi dan pendaftaran bisa menghubungi via whatsap (WA) 081931943765 dengan format pendaftaran Marimas Ecobricks # Nama # Instansi # Bulan. Buruan daftar kuota terbatas 50 peserta tiap bulannya.
Tentang Ecobrick
Ecobrick berasal dari dua kata dalam bahasa inggris, yaitu “ecology” dan “brick”. Di mana ecology menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan (kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya). Adapun brick berarti bata, batu, batu merah/tembok. Dua kata ini jika digabungkan menjadi “ecobrick” dapat diartikan bata ramah lingkungan.
Ecobrick adalah teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas yang di dalamnya telah diisi berbagai sampah plastik hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah botol penuh dan keras, botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dirangkai menjadi meja, kursi sederhana, bahan bangunan dinding, menara, panggung kecil, bahkan berpotensi untuk dirangkai menjadi pagar dan fondasi taman bermain sederhana bahkan rumah
Sejarah Ecobrick
Salah satu pemimpin utama gerakan ecobrick dunia yaitu Russel Maier. Russel yang merupakan seorang desainer regeneratif dari Kanada ini telah mengembangkan teknologi ecobrick sejak tahun 2012 di Philippines dan Bali. Keahliannya adalah memicu ecobricking menjadi gerakan komunitas, kota dan Negara. Ecobrick adalah suatu sistem untuk mengelola dan menggunakan ulang sampah plastik. Program ecobrick sebagai suatu sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, dengan cara yang sederhana dan bahan yang terjangkau diharapakan dapat meningkatkan partisipasi maysarakat dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. (Christian Saputro)




