LAMPUNG BARAT – Andai saja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Alimudin Umar tidak ada, bisa saja dan bisa jadi warga Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat hingga hari ini harus berobat ke Bandar Lampung, Pringsewu dan Kotabumi.
Beruntung Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bergerak cepat dengan mendirikan RSUD Alimuddin Umar pada 1997/1998.
Awalnya, RSUD merupakan rumah sakit tipe C yang dibiayai dari APBN dan Dana Bantuan ADB III Departemen Kesehatan RI serta APBD.
RSUD Alimuddin Umar mulai beroperasi pada 9 November 1998, dan diresmikan penyelenggaraan layanannya pada 28 November 1998 oleh Menteri Kesehatan RI saat itu, Prof. Dr. dr. H. Faried Anfasa Moeloek, Sp.OG.
Dan pada tahun 1999 diterbitkan Perda Kabupaten Lampung Barat, Nomor 06 Tahun 1999 yang menjadi landasan hukum pembentukan organisasi dan tata kerja RSUD Alimuddin Umar di Kabupaten Lampung Barat.
Mengapa dinamakan RSUD Alimuddin Umar, ya, Alimudin Umar merupakan salah satu tokoh berpengaruh dan berjasa pada pendirian Kabupaten Lampung Barat yang dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Utara.
Sosok rendah hati yang pernah menjabat sebagai Walikota Bandar Lampung periode 1963-1969 dan Ketua DPRD Lampung 1987-1992 ini lahir di Kenali, Belalau, Lampung Barat pada tanggal 23 Maret 1928. Selain sebagai ketua DPRD dan walikota, Alimuddin juga pernah mengemban amanah sebagai anggota DPR RI periode 1990-1997 dan Komandan Polisi Militer (Danpom) Garuda Hitam Provinsi Lampung periode 1984.
Alimuddin Umar wafat pada hari Rabu 3 Oktober 2012 pada usia 84 tahun. Almarhum yang sebenarnya layak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Provinsi Lampung lebih memilih dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pahoman sebagai simbol kedekatannya dengan masyarakat.
Atas jasa-jasanya terhadap Bumi Ruwa Jurai, khususnya Kabupaten Lampung Barat, namanya kemudian diabadikan sebagai nama RSUD Liwa, Lampung Barat.
Diketahui, meski Kabupaten Pesisir Barat telah memiliki RSUD masih saja pasiennya di rujuk berobat ke RSUD Alimudin Umar. Selain dokter ahlinya cukup, peralatan medis RSUD Alimudin Umar juga sangat lengkap. Sebaliknya, alasan rujuk yang dilakukan RSUD Ahmad Tohir peralatan dan dokter masih terbatas. Dikutip dari berbagai sumber. (Agustiawan)




