Sumaterapost.co | Tanah Karo – Peristiwa Pasien meninggal dunia akibat, kelalaian dari pihak Puskesmas Payung, Dimana pasca kejadian tersebut pasien tidak mendapat perawatan intensif selama setengah jam akibat tidak ada petugas perawat di puskesmas tersebut. Selasa (06/02/2024)
Adapun Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, Yang menaungi puskesmas di seluruh Kecamatan, Justru terkesan buang badan dengan dalih Aturan yang dibuat, Sanggat ironis aturan tersebut yang menyangkut nyawa dan keselamatan Manusia, sebagaimana kita ketahui sebagian mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, Justru seolah dibiarkan mengerang nyawa tanpa penanganan dan pelayanan pertama.
Ketika kru Sumaterapost.co Mengkonfirmasi Kadis Kesehatan yang tak kunjung, menjawab, akhirnya mengkonfirmasi,Sekertaris Dinkes Mardin Purba yang terkonfirmasi melalui WhatsApp resmi Pribadinya, Pada pukul 16:18 WIB. Terkait peristiwa tersebut, akibat tidak adanya perawat ataupun bidan yang berjaga, Dan rumah dinas yang disediakan Pemerintah kosong tak berpenghuni.
Dikatakan Sekertaris Dinkes Tersebut “Puskesmas Payung, Bukan merupakan puskesmas rawat inap, Jadi tidak sama dengan puskesmas yang lainya, yang berjaga 1×24 jam, dengan di fasilitasi satu orang perawat dan satu orang bidan”, ujar Purba.
“Jangan samakan semua aturan puskesmas, karena ada yang puskesmas yang menerima pasien rawat inap dan tidak rawat inap, Puskesmas Payung bukan puskesmas rawat inap,”ucapnya dari seberang ponselnya.
Sementara itu di tempat terpisah terkonfirmasi masyarakat Kecamatan Payung, Sebut Saja mamak Vani Br Sembiring, Mengatakan Untuk apa rumah dinas dibangun pemerintah, Ambulans yang diberada puskesmas itu untuk pribadi atau masyarakat, kesalnya.
” Kami masyarakat payung, sanggat menyayangkan, sikap dari Dinkes Karo, Tadi sudah dari sini pihak Dinkes, sudah sepatutnya Kapus Puskesmas Payung ditinjau Ulang, ini menyangkut nyawa, sempat nanti ada pasien yang mau melahirkan, Dan kita tau jalan Penghubung kecamatan menuju Kabanjahe rusak parah, mau lah setiap pasien, meninggal di Puskesmas karena tidak adanya perawat jaga “ujarnya kesal.
Adapun Kapus Puskesmas Payung dr Sherly Agnesia, Hingga saat ini dikonfirmasi, Diam seribu bahasa, dan enggan angkat bicara, terkait dengan insiden beberapa waktu yang lalu./(Mawar Ginting)




