Oleh : Dr. Hasbullah, M.Pd.I
Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Sumaterapost.co – Salah satu ibadah terpenting dalam Islam adalah puasa sepanjang bulan Ramadhan. Puasa bukan saja sebagai suatu kewajiban dari ajaran agama Islam, namun ia banyak mengajarkan tentang kehidupan dari sisi spiritual, sosial, ekonomi, politik dan kesehatan. Sehingga puasa itu menjadi satu ibadah yang memiliki nilai dan manfaat secara komprehensif dalam kehidupan seorang muslim. Namun, untuk memetik hal tersebut perlu adanya usaha untuk memahami Ramadhan dari sudut hakikat, fungsi dan tujuan ibadah puasa Ramadhan itu sendiri. Setidaknya bahwa Ibadah puasa Ramadhan akan membentuk karakter disiplin, mampu melihat potensi konflik in terpersonal, etos diri, bertanggung jawab, jujur dan bersyukur.
Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas, inovasi ibadah, dan kebaikan dalam diri serta masyarakat. Bulan Ramadhan sering juga di sebut sebagai bulan pengendalian diri. Karena pada bulan Ramadhan banyak ruang yang dapat digunakan untuk melakukan hal-hal yang memberikan kemajuan, baik terhadap diri maupun orang lain. Bulan Ramadhan yang menjadikan wajib setiap muslim ibadah puasa yang di dalamnya ada keistimewaan dan kemulian, memiliki orientasi serta makna yang luar biasa sebagai media pendidikan pembentukan karakter diri menuju derajat takwa dan pendidikan dalam mengubah kualitas pribadi secara sosial.
Puasa Ramadhan mengajarkan seorang muslim tentang pengetahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman. Pengetahuan ini menjadikan seorang muslim secara efektif dapat melatih dirinya untuk mengidentifikasi kebiasaan makan dan minum yang sehat maupun tidak sehat. Tentunya, hal ini menjadi pembelajaran penting dalam mengembangkan karakter yang kuat dan tangguh baik itu secara fisik maupun jiwa.
Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa empati terhadap mereka yang tidak memiliki kelayakan hidup. Ketika seseorang mengalami kekurangan, mereka dapat lebih memahami penderitaan yang dialami oleh orang-orang yang hidup dalam kemiskinan atau kelaparan. Dengan demikian, menjalankan ibadah puasa di Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas sosial dan menginspirasi individu untuk memperlakukan orang lain dengan baik. Ramadhan akan mengajak mereka yang menjalaninya, kepada keadaan dan suasana saling menghormati dalam kekurangan dan saling berbagi dalam kelebihan.
Puasa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mendalami ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan memperkuat hubungan spiritual, dapat merasakan manfaat puasa secara lebih mendalam. Sehingga dapat melihat dan merasakan bahwa iman dalam diri setiap manusia senantiasa berkembang, hidup dan harus senantiasa di jaga dengan berbagai bentuk ibadah. Sehingga akan melahirkan pengembangan dan cara-cara baru, untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadah. Sebagai contoh berbagai rangkai dari pendukung dan pesan-pesan ibadah puasa Ramadhan dapat disampaikan dengan teknologi, bahkan bermunculan metode baru dalam mempelajari Al-Quran.
Puasa Ramadhan memberikan kesempatan untuk merenungkan diri sendiri dan memperbaiki kebiasaan buruk. Sangat terasa sekali, kemudahan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak akan ada yang mencemooh, menghina bahkan yang ada saling menguatkan. Puasa Ramadhan memberikan tali untuk memperkuat ikatan solidaritas sosial dan semangat kepedulian terhadap sesama. Hal ini dapat tergambar dari semaraknya aksi-aksi kemanusiaan dan program-program sosial baik yang terlembaga maupun tidak. Hal ini tentunya membatu dalam usaha memperbaiki kondisi sosial dan membantu mereka yang membutuhkan. Semua umat muslim tergerak aktif, mengimplementasikan ajaran serta pesan-pesan yang terdapat dalam Islam.
Puasa Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat toleransi antar umat beragama dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman. Toleransi itu terlihat dari berbagai kebaikan dan penerimaan yang begitu luas dari orang-orang yang tidak menjalankan ibadah puasa. Suasana Ramadhan menyatu dengan berbagai keadaan, bahkan mereka yang tidak puasa pun menikmati semua aktivitas yang terjadi dalam bulan Ramadhan.
Membangun kemajuan dalam puasa Ramadhan merupakan rangkaian ibadah yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandangan yang itu tidak bisa ditolak, sehingga ibadah puasa Ramadhan dijalankan harus baik dan benar. Sehingga puasa bukan saja rangkai dari memindahkan dan memikirkan ketepatan akan makan dan minum, namun puasa adalah rangkaian ibadah untuk menjadikan diri baik dan bermanfaat untuk diri dan orang lain.
Sehingga kemajuan puasa itu akan terlihat dari bagaimana orang yang berpuasa mampu melaksanakan berbagai ibadah, terutama Shalat Wajib, Shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan menghindarkan diri dari perbuatan yang haram dan dapat merusak nilai dari puasa. Selain itu, Ramadhan harus menjadi momentum untuk mendekatkan dan merekatkan persaudaraan sesama muslim. Sejatinya dengan menjalankan rangkaian ibadah puasa secara baik dan benar dapat mencapai kemajuan dan mengembangkan insan yang mulia.




