Oleh : Dr. Hasbullah, M.Pd.I
Dosen Universitas Muhammadiyah Pingsewu
Bulan suci umat Islam, Ramadhan merupakan bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat Islam berpuasa dari fajar hingga senja, pantang makan, minum, dan melakukan perbuatan yang dianggap buruk, serta memperbanyak ibadah dan amal Shaleh. Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Syarah Fiqh Shiam menjelaskan bahwa puasa adalah menahan dua syahwat perut dan kemaluan, dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Tentang puasa Ramadhan, Beliau menyatakan bahwa puasa Ramadhan adalah bagian dari rukun Islam, dan wajib untuk setiap muslim yang balig berakal yang mukim dan sehat.
Ibnu Taimiyah juga menilai bahwa puasa dapat meningkatkan iman dan keimanan, serta membantu menjaga diri dari godaan setan. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan hubungan dengan Allah SWT. Berangkat dari sini, bisa dipahami bahwa puasa bukan hanya sekedar perjalanan ibadah yang menjadi kewajiban, melain ibadah yang dapat membentuk karakter dan kepribadian seorang muslim seutuhnya.
Puasa Ramadhan bukan hanya kesempatan untuk menghindari kebutuhan fisik, tetapi juga kesempatan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. dan meningkatkan keberkahan dalam hidup Orang Islam. Puasa memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta mengembangkan akhlak yang baik, serta membantu memperkuat keimanan. Puasa Ramadhan memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental. Hal ini sama dengan pandangan Imam Al Ghazali “Puasa merupakan ibadah yang bermanfaat bagi kepribadian, kesehatan, kemajuan spiritual, dan keberlangsungan hidup umat manusia”.
Puasa Ramadhan menekankan aspek spiritual kehidupan umat Islam. Umat Islam dilatih untuk mengendalikan hawa nafsunya dan mengarahkannya kepada hal-hal yang lebih baik, seperti berzikir, Shalat, dan beramal Shaleh, dengan menghindari hawa nafsu yang bersifat jasmani. Puasa meningkatkan kesehatan mental yang seimbang, mengembangkan kecerdasan spiritual, dan memberikan kesempatan mengembangkan kecerdasan emosional. Dengan hal ini akan membantu umat Islam menjadi lebih sadar akan kehadiran Allah SWT. dalam kehidupan orang Islam sehari-hari dan memperdalam rasa syukur dan penghargaan orang Islam atas nikmat yang telah Allah SWT. anugerahkan kepada Orang Islam.
Kegiatan sosial dan amal menjadi lebih aktif selama bulan Ramadhan. Banyak umat Islam yang menyumbangkan sebagian hidupnya kepada orang-orang yang membutuhkan, baik dalam bentuk sedekah maupun kerja sukarela. Hal ini menciptakan lingkungan cinta, empati dan solidaritas dalam komunitas Muslim maupun di luar komunitas. Kebaikan dan kemurahan hati yang ditunjukkan selama Ramadhan tidak hanya memberikan manfaat bagi penerimanya tetapi juga pemberinya. Memberi kepada mereka yang membutuhkan membuka pintu keberkahan dalam hidup baik di dunia terlebih hidup di akhirat. Sebagaimana firman Allah: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (Surah Al-Baqarah Ayat 261)
Bahkan Allah SWT. menyampaikan bahwa bersedekah, berinfak menjadi ukuran dari kesempurnaan atas kebaikan dari seseorang. Sebagaimana sampaikan dalam Firman-Nya: “Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.” (Surah Ali Imran Ayat 92)
Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan bahwa bersedekah tidak mengurangi harta seseorang, namun justru mendatangkan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda: “Dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW. bersabda: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)
Bulan Ramadhan juga merupakan saat yang mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan. Keluarga berbuka puasa bersama, berdoa bersama, dan berkumpul untuk mempererat rasa persaudaraan. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat antar keluarga dan memperkuat nilai-nilai yang mendukung anggota keluarga. Selain itu, bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat bagi keluarga untuk memberikan sumbangan kepada mereka yang membutuhkan, berbagi makanan dengan tetangga, serta merencanakan acara sosial. Semua kegiatan ini berkontribusi untuk memperkuat hubungan sosial dan keluarga, meningkatkan rasa persaudaraan dan kasih sayang antar manusia.
Selain itu, bulan Ramadhan juga merupakan saat yang tepat untuk mempertebal nilai-nilai seperti sabar, gotong royong, dan peduli terhadap sesama. Di bulan ini, banyak orang yang berupaya memperbaiki ibadah dan perilakunya, menciptakan lingkungan yang dipenuhi nilai-nilai positif yang menunjang kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bulan Ramadhan tidak hanya menjadi waktu untuk memperbanyak ibadah, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan serta meneguhkan nilai-nilai positif dalam masyarakat.




