Dr. Hasbullah, M.Pd.I
– Pedamping Haji Daerah Kabupaten
Pringsewu Tahun 2024
– Dosen Universitas Muhammadiyah
Pringsewu
Haji adalah suatu perjalanan menuju tempat yang diagung umat Isalm yaitu Baitullah, sehingga ia termasuk dalam bentuk ibadah jika dijalankannnya. Sehingga Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam yang difardhukan kepada setiap muslim yang memiliki kemampuan untuk menunaikannya baik secara fisik maupun materi. Ibadah Haji, selain menjadi kewajiban setiap muslim, haji merupakan ikhtiar dan juga kesempatan untuk menguatkan keimanan dan meningkat ketaatan kepada Allah SWT., serta meluaskan kesadaran atas nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu, dapat dirasakan dan dilihat bahwa ibadah haji selama ini akan melibatkan orang lain dalam prosesnya.
Harus difahami oleh setiap muslim, ibadah haji menyimpan makna mendalam. Karena ibadah haji bukan hanya sekedar ibadah fisik saja, melainkan ibadah yang akan mengorbankan materi maupun perasaan. Selain itu, ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan waktu yang sangat panjang baik itu ibadahnya maupun perjalanan menuju tempat ibadah haji tersebut. Maka sesungguhnya, ibadah haji merupakan gambaran tentang transformasi spritual, implementasi dari kesadaran kemanusiaan dan ekspresi semakin kuatnya hubungan seorang muslim kepada Allah SWT. Sehingga, setiap calon jamaah haji akan melakukan rangkaian kegiatan yang disebut dengan manasik haji.
Memahami Manasik Haji
Seperti yang di jelasakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud bahwa seecara etimologi manasik berasal dari bahasa Arab yang berati tempat yang biasa dikunjungi, tempat ibadah waktu ibadah dan ibadah. Sedangkan manasik haji dalam KBBI artinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan ibadah haji seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf. Maka manasik haji dapat diartikan peragaan dari pelaksaan ibadah haji sesuai dengan syarat, rukun dan wajib haji sesuai dengan pelaksaan di Arti lainnya adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan tuntunan. Sehingga ibadah yang ditunaikan selama pelaksanaan haji benar dan sesuai yang di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Manasik haji itu mengacu pada tindakan atau kegiatan yang harus dilakukan sebelum, proses dan sesudah ibadah haji. Manasik haji dimaksudkan untuk membantu calon jamaah haji memahami dan mengikuti syarat-syarat, rukun haji, wajib dan sunnah haji yang diperlukan dalam melaksanakan ibadah haji, sehingga pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar, dan nyaman. Sehingga dalam hal ini harus juga difahami, bawah manasik haji tidak hanya sekedar ritual atau prosesi dalam memahami mekanis serta tata aturan ibadah haji menuju haji mabrur. Namun, manasik haji harus membawa makna sebagai suatu rangkai perjalanan menuju Allah SWT., yang membutuhkan kesadaran, pemahaman, pengahayatan dan keluasan hati serta fikiran.
Selain itu manasik haji merupakan bagian dari sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang penyelenggaraan haji dan umrah. Dilain sisi bahwa manasik Haji juga bagian dari bagian kewajiban pemerintah dalam memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya terhadap jama’ah haji melalui sistem dan manajemen penyelenggaraan haji. Selain itu, manasik haji juga dapat dimaksudkan sebagai pelatihan dan bimbingan yang diberikan kepada calon jamaah haji, sehingga mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan memahami syarat-syarat yang diperlukan.
Makna Manasik Haji
Makna tentang kesadaran akan kemanusiaan, dihadirkan dalam kegiatan manasik haji. Setiap calon jamaah haji akan sadar, bahwa calon jamaah itu memiliki perbedaan baik asalnya, latar belakangnya baik itu budaya, ekonomi, suku, tingkat sosialnya. Namun, semua harus diterima dengan baik, bagaimanpun keadaan dan darimanapun asalanya. Semua terlihat menjadi saudara, menghilangkan semua bentuk perbedaan dan status sosial. Kedekatan calon jamaah haji terbentuk dengan sendirinya, semua sadar bahwasannya manusia itu yang saling membutuhkan, harus saling menguatkan dan mengingatkan bahwa kita semua itu satu umat.
Makna lain dari manasik haji ini adalah meningkatkan kesadaran spiritual. Manasik haji akan menjadi ruang pengetahuan bagi para calon jamaah, bahwa ibadah haji merupakan perjalanan spritual. Karena sesungguhnya setiap langkah merupakan jalan menguatkan hubungan kepada Allah, ruang mohon ampunan dan juga rangkai dalam membentuk perilaku menjadi baik. Manasik haji akan menjadi momen untuk membiasakan tingkah laku calon jamaah haji agar terjaga kedekatan dengan Allah SWT., dengan baik dan benar terutama yang berkaitan dengan ibadah haji.
Terkahir, makna dari mansik haji itu meraih pribadi yang sejati. Manasik haji merupakan momen dan ruang yang tepat bagi calon jamaah haji untuk melakukan transformasi secara pribadi. Maka manasik haji menjadi perjalanan calon jamaah haji menuju mulianya cahaya kehidupan, menyadarkan bahwa pintu ampunan terbuka luas, serta menjadi pribadi yang menjadi dunia sebagai alat menuju keabadian hidup yang sesungguhnya. Selamat menuaikan ibadah haji, semoga semua menjadi seorang haji yang berjaya.