Sumaterapost.co – Sergai | Puluhan warga Serdang Bedagai (Sergai) mengalami keracunan makanan usai menghadiri hajatan di Desa Sei Bamban.
Bupati Sergai, Darma Wijaya, sangat peduli masyarakatnya dengan menjenguk para korban keracunan makanan usai menghadiri hajatan di Desa Sei Bamban di RSUD Sultan Sulaiman Sergai, Senin (14/5) sore. Di antara yang dijenguk adalah Sudarmi (39) bersama putranya, KA (11), ditemani suaminya, Usman (40).
Usman menjelaskan kepada Bupati Darma Wijaya bahwa sebelum keracunan, istrinya dan putranya mengonsumsi nasi dan lauk pauk dari hajatan keluarga di Sei Bamban pada Minggu (12/5) sekitar pukul 18:00. berselang beberapa jam istri dan anaknya mengalami muntah muntah dan di larikan ke RS Sultan Sulaiman,
“Terima kasih kepada Bupati Darma Wijaya atas kepeduliannya yang telah menjenguk keluarga kami,” ujar Usman.
Menurut Bupati Darma Wijaya, puluhan warga Kabupaten. Sergai mengalami keracunan setelah mengonsumsi nasi rantangan atau punjungan dari hajatan di Desa Sei Bamban.
“Belum bisa dipastikan makanan mana yang menyebabkan keracunan, namun kondisi sebagian besar korban sudah membaik dan banyak yang sudah diperbolehkan pulang,” katanya.
Sebelumnya, puluhan warga dari Desa Sei Bamban dan Kecamatan. Sei Rampah Kabupaten. Sergai terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan klinik terdekat akibat keracunan usai mengonsumsi lauk pauk punjungan hajatan pada Minggu (13/5) sore. Korban, termasuk anak-anak hingga orang tua dari Dusun XV dan XVI, mengalami muntah-muntah dan dirawat di berbagai fasilitas medis termasuk Klinik Bidan Desa Dusun XV, RS Melati Desa Pon, RS Chevani Tebing Tinggi, dan RSUD Sultan Sulaiman Sergai.
Terpisah, Kapolsek Firdaus, AKP Andi Sujendral, melalui Ps Kasi Humas Iptu Edward Sidauruk, mengungkapkan bahwa nasi punjungan berasal dari pesta hajatan Putri Ayu (29), warga Dusun XVI Desa Sei Bamban.
“Putri Ayu mengirim sekitar 400 rantangan berisi ayam, nasi, dan sambal tauco kepada keluarga dan warga di Desa Sei Bamban dan sekitarnya,” jelasnya.
Menurut Sidauruk, setelah mengonsumsi ayam dan nasi, warga mulai muntah-muntah dan merasa lemas. Keluarga segera membawa mereka ke klinik, dan dalam waktu satu jam, lebih banyak warga mengalami gejala yang sama.
Pemeriksaan awal menunjukkan ayam yang dimasak dibeli dari penjual bernama Mul, warga Simpang Suka Tani, Sei Bamban, sebanyak 100 kg. Petugas telah mengambil sampel makanan untuk memastikan apakah ayam, nasi, atau tauco mengandung zat berbahaya. “Para korban sekarang sudah membaik,” tambah Iptu Edward Sidauruk.
[Reporter B-75]




