Sumaterapost.co – Sergai | Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai), Adlin Tambunan, mengunjungi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sergai yang selamat dari insiden kapal tenggelam di Selat Malaka pada Kamis (1/8).
Adlin Tambunan mengatakan pentingnya berhati-hati dalam memilih transportasi. “Keselamatan adalah prioritas, terutama bagi TKI yang sering bepergian,” ujarnya, di rumah korban Darma Yani di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, Sabtu (3/8), kepada wartawan.
Ia berharap TKI lebih waspada dan tidak mudah tergoda dengan janji-janji agen perjalanan yang menawarkan fasilitas yang tidak memadai.
Sebanyak sembilan TKI asal Malaysia, termasuk satu orang dari Sergai, menaiki kapal tongkang yang tenggelam di laut. Mereka terombang-ambing setelah kapal tenggelam sekitar pukul 17.00 Waktu Malaysia.
Darma Yani, salah satu korban, menceritakan mereka berangkat dari Johor Baru dengan bus menuju dermaga untuk menaiki tongkang yang dijanjikan agen perjalanan.
Dengan tarif 2.200 Ringgit per orang, mereka dijanjikan perjalanan aman hingga ke Tanjung Balai, Sumatera Utara. Namun, kapal tiba-tiba tenggelam, menyebabkan kepanikan di antara para penumpang.
“Kami kebingungan dan melihat kedua tekong sudah tidak ada,” kata Darma Yani.
Ia menggambarkan suasana mencekam saat mereka berusaha bertahan hidup di tengah laut yang ganas.
Dalam keadaan putus asa, Darma Yani dan seorang rekan perempuan dari NTT berusaha bertahan dengan berpegangan pada kardus dan benda lainnya.
” Sayangnya, rekan dari NTT meninggal akibat kelelahan. Saya tetap memegang jasadnya agar tidak terpisah,” ungkap Darma Yani sambil menangis.
Menurut Darma Yani, sebelumnya, mereka berdua terus berusaha mencari pertolongan dengan segala cara yang ada.
Adlin Tambunan menambahkan bahwa sembilan orang TKI tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk satu orang dari Sergai, empat orang dari Tanjung Balai, tiga dari NTT, dan satu dari Labuhan Batu Utara.
Insiden ini menekankan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap agen perjalanan yang sering kali menawarkan jalur-jalur tidak resmi dan berbahaya bagi para TKI.
Adlin berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak dan meminta agar TKI lebih berhati-hati dalam memilih transportasi.
Reporter B-75.